SMRC melakukan survei simulasi terhadap 1220 responden dengan metode wawancara, jika Pemilu diadakan sekarang, PDI Perjuangan mendapat dukungan terbesar 23,7 persen, disusul Gerindra 9,2 persen, Golkar 8,3 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan Nasdem 2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 2 persen. Masih ada 35,6 persen yang belum menentukan pilihan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, peta dukungan publik pada partai-partai politik tidak berubah. PDI Perjuangan masih tetap di klaster pertama sendirian.
Menurutnya, PDI Perjuangan masih berpeluang menjadi partai pemenang suara terbanyak, atau mempertahankan hasil Pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Sementara itu, klaster kedua ditempati oleh Gerindra dan Golkar. Di klaster ketiga, ada PKB dan Demokrat. Sementara klaster keempat diisi oleh partai-partai lain di parlemen sekarang. Di klaster kelima, ada partai-partai non-parlemen.
“Dibanding hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDI Perjuangan mengalami kenaikan dari 19.3 persen menjadi 23,7 persen. Sementara partai-partai lain cenderung menurun,” ujar Deni dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
Gerindra menurun dari 12,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 9,2 persen pada Mei 2022. Sementara Golkar juga turun dari 12,3 persen menjadi 8,3 persen di periode yang sama.
Survei ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022 dengan populasi survei warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih pada pemilu mendatang.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dengan margin of error survei sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sebut Pihak Jokowi Makin Panik Saat Dituntut Tunjukan Ijazah Asli
Mendagri Tito Dicurigai Memihak Gubernur Sumut
Negara akan Chaos jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu
Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap