"Puluhan tahun keluhan rakyat. Kita hormati pendapat dia. Nanti dia akan terbuka matanya. Dan mudah-mudahan hatinya juga terbuka. Puluhan tahun, keluhan rakyat itu menurunkan semangat kita. Ini adalah aneh," ungkapnya.
Dia mengatakan, keberadaan Kopdes Merah Putih punya tujuan mulia yakni membantu petani yang memiliki keterbatasan.
Misalnya, membantu pemasaran hasil panen petani dengan harga bagus, hingga memfasilitasi petani yang mengalami kesulitan dalam banyak hal.
"Nanti di tiap koperasi itu kita bangun gudang. Berapapun hasil dari petani di desa, akan aman. Karena sudah ada gudang atau kamar pendingin. Kita juga minimal bantu truk agar seluruh hasil pertanian di desa mudah dipasarkan," kata dia.
Sebelumnya, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rahma Gafmi mengkritik rencana pemerintah membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih selama Mei-Juni 2025 dengan modal awal totalnya Rp400 triliun.
Ditargetkan terjadi perputaran uang senilai Rp2.000 triliun dalam dua tahun.
“Menurut saya itu sangat tidak masuk akal dan tidak logis. Karena orang berbisnis itu kan hitung-hitungannya bukan untungnya duluan. Orang bisnis itu harus berpikir dulu bagaimana model bisnisnya, seperti apa tata kelolanya, lalu juga visibilitasnya. Apa semua itu sudah dilakukan?” kata Rahma.
Model bisnis Kopdes Merah Putih, menurut Rahma, harus dijabarkan lebih dulu, termasuk menganalisis SWOT.
“Juga, tantangan-tantangan Kopdes Merah Putih itu apa saja, semua ini harus ada analisisnya. Namanya, analisa SWOT.
Nah, matangkan dulu grand design-nya seperti apa, visibilitasnya seperti apa, juga untung-ruginya harus dipikirkan sedari awal. Jangan cuma tetapkan laba atau untungnya dulu yang dipikirkan,” sentilnya.
Sumber: Inilah
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara