POLHUKAM.ID - Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, melontarkan kritik tajam terhadap posisi Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya belum mampu melepaskan diri dari cengkeraman para rentenir bohir taipan oligarki.
Menurut Sutoyo, kekuatan kapitalis yang selama ini membiayai hajatan Pilpres telah menciptakan jebakan politik dan ekonomi yang menjerat Presiden.
“Dahsyat sekali jasa rentenir Pilpres yang terus terulang. Dampaknya romantis sekali, meskipun berkali-kali tertipu dan terperosok di lubang yang sama, tetap harus menyerah pada rentenir jasa Pilpres,” ujar Sutoyo dalam pernyataannya kepada SuaraNasional, Sabtu (26/4).
Sutoyo menilai, sistem demokrasi di Indonesia pasca Amandemen UUD 2002 telah mengalami pembajakan oleh kekuatan modal.
“Siapa penguasa sesungguhnya dalam sistem demokrasi kita? Jawabannya: bukan rakyat. Tapi para rentenir bohir kapitalis, oligarki. Mereka mengendalikan arah kebijakan dan distribusi ekonomi nasional,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa jaringan oligarki telah tertanam kuat di seluruh lini kekuasaan, dari penyelenggara hingga pengelola negara.
Dalam konteks politik, peran para rentenir ini terlihat jelas dalam pembiayaan para calon presiden melalui pinjaman uang yang berujung pada transaksi politik di balik layar.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara