POLHUKAM.ID - Perdebatan mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mengemuka setelah Roy Suryo menyebut penggunaan font Times New Roman sebagai salah satu indikasi kejanggalan.
Roy mengklaim bahwa font tersebut belum tersedia pada tahun 1985, ketika Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa Times New Roman telah ada jauh sebelum tahun tersebut—yakni sejak tahun 1931.
Mengacu pada data sejarah yang tercatat di Wikipedia dan berbagai sumber tipografi, Times New Roman merupakan jenis huruf serif yang diciptakan atas permintaan surat kabar The Times di Inggris pada tahun 1931.
Font ini dirancang oleh Stanley Morison, seorang konsultan Monotype, bekerja sama dengan Victor Lardent, seniman dari departemen periklanan The Times.
Desain huruf tersebut didasarkan pada jenis huruf klasik Plantin, namun dimodifikasi agar lebih ramping dan efisien untuk kebutuhan cetak.
Debut resmi Times New Roman dimulai pada 3 Oktober 1932 ketika digunakan pertama kali di halaman The Times.
Setahun kemudian, font ini dirilis untuk publik dan menjadi salah satu jenis huruf paling populer dalam dunia percetakan dan perkantoran, termasuk dalam dunia pendidikan dan akademik.
Seiring waktu, popularitasnya makin meningkat setelah diadopsi oleh Microsoft dalam berbagai produk perangkat lunak, menjadikannya font default dalam sistem operasi Windows.
Artikel Terkait
Prabowo: Pemimpin Indonesia Harus Ramah, tapi Tegas dan Tidak Boleh Lugu
PSI Ingatkan Publik: Jangan Buru-buru Anggap Jokowi Ditinggal Prabowo
Mendesak Evaluasi! Menteri Hukum Supratman Kini Jadi Sorotan
Waspada! Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi Bisa Jadi Beban Berat Pemerintah