#Fpi

KM 50: Jokowi Mau Lari Berapa KM?

Nasional

KM 50: Jokowi Mau Lari Berapa KM?

Jumat, 28 Februari 2025 | 23:55 WIB
JOKOWI: Mantan Presiden Tanpa Kemuliaan, Kehormatan dan Penghormatan

Nasional

JOKOWI: Mantan Presiden Tanpa Kemuliaan, Kehormatan dan Penghormatan

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:40 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:56 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Umum

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
SIMAK! Pesan Habib Rizieq Shihab Atas Situasi Terkini

Umum

SIMAK! Pesan Habib Rizieq Shihab Atas Situasi Terkini

Senin, 24 Februari 2025 | 13:51 WIB
Lebih Mudah Memprediksi Prabowo Gagal Daripada Akan Sukses

Nasional

Lebih Mudah Memprediksi Prabowo Gagal Daripada Akan Sukses

Minggu, 23 Februari 2025 | 23:35 WIB
Habib Syakur Sebut Kelompok Penolak PSN PIK 2 Anti-Pancasila

Umum

Habib Syakur Sebut Kelompok Penolak PSN PIK 2 Anti-Pancasila

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:25 WIB
Habib Syakur Sebut Kelompok Penolak PSN PIK 2 Anti-Pancasila

Nasional

Habib Syakur Sebut Kelompok Penolak PSN PIK 2 Anti-Pancasila

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:21 WIB
Janjikan Tanah Gratis Untuk Negara Asing: Otorita IKN Berkhianat Terhadap Tanah Air Indonesia?

Nasional

Janjikan Tanah Gratis Untuk Negara Asing: Otorita IKN Berkhianat Terhadap Tanah Air Indonesia?

Minggu, 16 Februari 2025 | 17:20 WIB
Situasi Terkini Jalan Tambak Jaksel usai Tawuran Warga

Nasional

Situasi Terkini Jalan Tambak Jaksel usai Tawuran Warga

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:20 WIB
Viral Video Lawas Sandra Dewi Minta ke Tuhan Ambil Semua Hartanya, Asalkan Jangan Satu Hal Ini

Nasional

Viral Video Lawas Sandra Dewi Minta ke Tuhan Ambil Semua Hartanya, Asalkan Jangan Satu Hal Ini

Jumat, 14 Februari 2025 | 23:35 WIB
Jawara Banten Siap Mati Melawan Aguan

Nasional

Jawara Banten Siap Mati Melawan Aguan

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:20 WIB
KPK Optimis Menang Lawan Hasto Kristiyanto

Hukum

KPK Optimis Menang Lawan Hasto Kristiyanto

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:10 WIB
Kang Bakso Cabuli Karyawannya sejak Anak-Anak hingga Dewasa, Korban Lapor Polisi setelah Dipecat

Nasional

Kang Bakso Cabuli Karyawannya sejak Anak-Anak hingga Dewasa, Korban Lapor Polisi setelah Dipecat

Selasa, 11 Februari 2025 | 23:05 WIB
Pandji Pragiwaksono Geram Akun Medsos Banyak Spam Iklan Judi Online

Nasional

Pandji Pragiwaksono Geram Akun Medsos Banyak Spam Iklan Judi Online

Selasa, 11 Februari 2025 | 13:50 WIB
Masyarakat Sudah Mulai Turun Aksi Tangkap dan Adili Jokowi: Hari Ini Serentak di Polda Jabar, Jakarta, dan Sumut

Hukum

Masyarakat Sudah Mulai Turun Aksi Tangkap dan Adili Jokowi: Hari Ini Serentak di Polda Jabar, Jakarta, dan Sumut

Jumat, 07 Februari 2025 | 20:35 WIB
Usai Megawati, Jokowi Juga Melakukan Lawatan ke Luar Negeri

Politik

Usai Megawati, Jokowi Juga Melakukan Lawatan ke Luar Negeri

Kamis, 06 Februari 2025 | 13:05 WIB
Bagikan Bunga, Jaringan Perempuan Indonesia Adukan Menag Yaqut ke KPK

Hukum

Bagikan Bunga, Jaringan Perempuan Indonesia Adukan Menag Yaqut ke KPK

Selasa, 06 Agustus 2024 | 13:30 WIB
Petinggi Gerindra Temui Habib Rizieq Jelang Pilkada Jakarta, Ini Kata FPI

Politik

Petinggi Gerindra Temui Habib Rizieq Jelang Pilkada Jakarta, Ini Kata FPI

Minggu, 04 Agustus 2024 | 15:46 WIB
Disebut Calon Menteri, Dua Petinggi Gerindra Temui Habib Rizieq

Politik

Disebut Calon Menteri, Dua Petinggi Gerindra Temui Habib Rizieq

Minggu, 04 Agustus 2024 | 15:31 WIB
Prabowo Dinilai Telah Menjadi Referensi Bagi Presiden-Presiden Negara Lain

Politik

Prabowo Dinilai Telah Menjadi Referensi Bagi Presiden-Presiden Negara Lain

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 17:16 WIB
Segini Tarif Selebgram Dalam Sekali Promosi Judi Online

Hukum

Segini Tarif Selebgram Dalam Sekali Promosi Judi Online

Rabu, 31 Juli 2024 | 08:45 WIB
5 Jam Diperiksa Polisi, Benny Rhamdani Tak Mau Ungkap Identitas T si Pengendali Judi Online

Megapolitan

5 Jam Diperiksa Polisi, Benny Rhamdani Tak Mau Ungkap Identitas T si Pengendali Judi Online

Senin, 29 Juli 2024 | 21:15 WIB
Mengapa Atlet Gelar Pesta S*ks Selama Olimpiade? Ini Alasan Ilmiahnya

Sport

Mengapa Atlet Gelar Pesta S*ks Selama Olimpiade? Ini Alasan Ilmiahnya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:30 WIB
Luhut: OTT KPK Kampungan!

Hukum

Luhut: OTT KPK Kampungan!

Senin, 22 Juli 2024 | 20:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Empat Pulau Kembali ke Pangkuan Aceh, Wartono: Ini Bukti Cinta Sejati Prabowo!
2

Mendagri Ungkap Alasan Sempat Masukkan Empat Pulau ke Wilayah Sumut
3

Pecinya Suci, Tangannya Kotor: Yaqut Cholil Kader Terbaik PBNU!
4

Akhirnya Bobby Buka Suara Soal Teror Bom Pesawat Saudi Airlines
5

Luhut Parlinggoman: Pengembalian Empat Pulau Bukti No Viral No Justice!
6

Usulan Pemakzulan Gibran, BW: Jangan Cengeng, Itu Bagian Dari Pendewasaan!
7

Bukan Tidak Mungkin Anies Bakal Gantikan Wapres Gibran, Prabowo Mau?
8

Tito Ungkap Dokumen Penting Yang Jadi Dasar 4 Pulau Kembali ke Aceh
9

Makna Sakral Bendera Merah Yang Dikibarkan Iran Usai Diserang Israel
10

Tragis! Adik Kandung Habib Bahar Smith Jadi Korban Pencabulan & Penganiayaan, 2 Pelaku Ditangkap, Ternyata...
11

Jokowi Tak Tunjukkan Ijazah Asli Karena Khawatir Chaos, Roy Suryo: Kalau Palsu Baru Terjadi Chaos!
12

Terungkap! Ada Harta Karun Ini di Balik Perebutan 4 Pulau Yang Berakhir Jatuh ke Aceh
13

Adu Rekam Jejak Muzakir Manaf dan Bobby Nasution, Eks Panglima GAM vs Pebisnis!
14

Kantor Pusat Mossad Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran
15

Rocky Gerung: Reputasi Jokowi Sebagai Pembohong Sudah Melekat di Publik!