Lewat Transisi LIBOR Perkuat Referensi Suku Bunga di Pasar Keuangan Domestik

- Selasa, 14 Juni 2022 | 19:20 WIB
Lewat Transisi LIBOR Perkuat Referensi Suku Bunga di Pasar Keuangan Domestik

Transisi referensi (benchmark) suku bunga global dari London Interbank Offered Rate (LIBOR) ke referensi yang lebih kredibel serta penguatan referensi suku bunga di pasar domestik telah menjadi perhatian otoritas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, pelaku pasar penting untuk memahami agenda reformasi referensi suku bunga (benchmark reform) ini dan antisipasi yang harus dilakukan. Demikian mengemuka dalam seminar internasional yang bertajuk “Best Practices and Lessons Learnt on LIBOR Transition in Developing a Robust and Credible Reference Rate" pada Senin (13/6/2022) yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta.  

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian side event Presidensi G-20 yang diselenggarakan secara sinergis antara Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Indonesian Foreign Exchange Market Committee (IFEMC). Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam Leader’s Insight mengemukakan bahwa pasar keuangan yang kredibel penting untuk memastikan jalannya fungsi pasar dan stabilitas keuangan. 

Baca Juga: Soal GoTo, Cucu Nabi Ini Bela Erick Thohir: Dia Sukses Lebarkan Sayap BUMN, Tapi Banyak yang Iri!

Indonesia melalui National Working Group on Benchmark Reform (NWBGR) berupaya memperkuat kredibilitas referensi suku bunga pasca diskontinuitas LIBOR dengan penyediaan informasi secara intensif bagi pelaku pasar dan merekomendasikan suku bunga referensi alternatif di pasar domestik. Kita mengharapkan transisi yang lancar dalam perubahan referensi ini, sehingga memperkuat optimisme pemulihan bersama yang lebih kuat dan berkelanjutan. Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan perubahan referensi suku bunga merupakan perspektif yang penting dalam proses pemulihan dan mencapai stabilitas ekonomi. 

Dari sisi pemerintah, referensi suku bunga berpengaruh dalam jangka panjang bagi strategi pembiayaan pemerintah guna pembangunan yang berkelanjutan. Dalam mengawalnya, koordinasi antar lembaga penting bagi stabilitas sektor keuangan maupun sektor riil.  

Halaman:

Komentar

Terpopuler