Kegiatan M&A diprediksikan akan tetap kuat sepanjang tahun 2022, meskipun terdapat tantangan pasar dan persaingan di antara para investor seperti private equity dan perusahaan modal ventura. Iklim investasi yang positif dan optimisme regulasi memberi dorongan kuat pada peningkatan transaksi, aliran modal masuk, dan minat global ke Indonesia.
Fabio Kusuma, PwC Indonesia Advisory Partner, menambahkan, dalam kondisi M&A yang aktif, nilai tidak hanya ditentukan oleh proses uji tuntas dan valuasi, melainkan juga melalui strategi penciptaan nilai yang dipertimbangkan dengan cermat semenjak tahapan pre-deal. Baca Juga: BNI Tuntaskan Akuisisi: Sulap Menyulap Bank Mayora Jadi Bank Digital Dimulai
"Strategi terkait repositioning, peningkatan performa, optimalisasi aset serta pertimbangan penting lainnya seperti ESG akan memampukan investor untuk merealisasikan potensi penuh dan meningkatkan peluang keberhasilan transaksi mereka," tukasnya.
Sumber: kalbar.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid