Jumlah dividen tersebut setara dengan 9,10% dari saldo laba DUTI per Desember 2021. Sementara itu, DUTI mengalokasikan sebagian laba bersih, yakni Rp7,02 triliun sebagai laba ditahan dan Rp2 miliar sebagai dana cadangan. Direktur DUTI, Handoko Wibowo, mengungkapkan bahwa dividen tersebut diberikan sebagai apresiasi untuk para investor.
"Besaran tersebut telah mempertimbangkan antara rencana pengembangan dan arus kas DUTI. Dengan demikian, rencana pengembangan dan penyelesaian proyek-proyek dapat berjalan dengan baik sesuai rencana sehingga target kinerja 2022 dapat tercapai," tegas Handoko, Jumat, 17 Juni 2022.
Ia menambahkan, pembagian dividen ini tidak lepas dari kinerja solid DUTI sepanjang tahun 2021. DUTI berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 23,64% dari Rp533,73 miliar pada 2020 menjadi Rp659,89 miliar pada 2022. Capaian tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan usaha DUTI yang tumbuh 26,26%.
"Solidnya kinerja penjualan bersumber dari tingginya permintaan atas unit-unit properti yang kami pasarkan. Kami optimis kinerja positif DUTI dapat terus berlanjut di 2022. Dukungan pemerintah dalam memberikan insentif dan kondisi perekonomian yang makin membaik paska pandemi menjadi faktor positif," katanya lagi.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos