Pelemahan rupiah tidak terlepas dari kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral AS, The Federal reserve (The Fed). Setelan menaikkan suku bunga acuan 75 bps pada Juni 2022, The Fed dimungkinkan untuk kembali menaikkan suku bunga pada Juli 2022 sebesar 50 bps hingga 75 bps.
Melansir RTI, rupiah bergerak dengan koreksi signifikan -0,46% ke level Rp14.838 per dolar AS. Rupiah juga tertekan oleh mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (-0,09%), poundsterling (-0,22%), dan euro (-0,25%).
Rupiah melemah terhadap mayoritas mata uang regional, kecuali ringgit (0,18%) dan baht (0,12%). Itu artinya, rupiah memerah atas yen (-0,79%), dolar Hong Kong (-0,37%), dolar Taiwan (-0,22%), dolar Singapura (-0,19%), won (-0,18%), dan yuan (-0,05%).
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid