Selisih Cukai Lebar, Kinerja Emiten Rokok Kelas Atas Terpuruk

- Selasa, 17 Mei 2022 | 23:10 WIB
Selisih Cukai Lebar, Kinerja Emiten Rokok Kelas Atas Terpuruk

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan penurunan laba bersih 38,5% menjadi Rp1,07 triliun sepanjang kuartal I 2022. Biaya cukai, PPN, dan Pajak Rokok Gudang Garam pada kuartal I 2022 tercatat Rp25,06 triliun, naik 6,45% dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp23,54 triliun.  Cukai dan pajak merupakan beban terbesar dari biaya pokok penjualan (COGS) perusahaan.  

Baca Juga: Berhasil Capai 145 Gudang, KIOS Optimistis dengan Kinerja pada 2022

Hal serupa juga melanda PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Kendati mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11,04% menjadi Rp23,58 triliun laba bersih perusahaan di kuartal I 2022 tergerus 25,95% menjadi Rp1,91 triliun dibandingkan laba bersih kuartal 1 2021 sebesar Rp2,58 triliun. Tergerusnya laba bersih ini tak lepas dari beban cukai dan pajak rokok yang melonjak 26,96% menjadi Rp17,94 triliun dari Rp14,13 triliun pada periode yang sama tahun 2021.

Founder & CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto mengatakan, kemerosotan profitabilitas emiten rokok kelas premium dipengaruhi sentimen negatif kenaikan tarif cukai hasil tembakau. “Anjloknya laba GGRM dan HMSP dipengaruhi beban biaya operasional akibat kenaikan tarif cukai rata-rata 12%,” kata Fendi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Kemenperin Serius Cegah Perokok Anak dan Peredaran Rokok Ilegal

Tergerusnya laba bersih emiten rokok Golongan 1 juga dipengaruhi peralihan konsumsi rokok dari produk rokok premium ke produk rokok yang lebih murah yang berada di Golongan 2 dan 3 akibat daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

Halaman:

Komentar

Terpopuler