Jumlah Investor Meningkat, Aldiracita Sekuritas dengan Sejumlah Perusahaan di Sektor Pasar Modal Lakukan Literasi & Inklusi Keuangan

- Selasa, 28 Juni 2022 | 23:00 WIB
Jumlah Investor Meningkat, Aldiracita Sekuritas dengan Sejumlah Perusahaan di Sektor Pasar Modal Lakukan Literasi & Inklusi Keuangan

Untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia, PT Aldiracita Sekuritas bersama dengan 21 perusahaan efek dan 3 asset management lainnya mengadakan media gathering sekaligus kegiatan literasi dan inklusi keuangan di Pasar Modal di tahun 2022 dengan tema "Cerdas dalam Berinvestasi.

Baca Juga: Aldiracita Genjot Literasi dan Inklusi Keuangan, Optimis Menatap Pasar Modal Semester Kedua 2022

Dengan target audiens dari kalangan media selaku garda pertama yang turut serta membantu menyebarkan edukasi dan informasi terkait produk investasi secara tepat, acara ini diharapkan dapat membantu mendorong literasi investasi yang tersebar luas dan mudah di akses.

Hadir dalam acara ini selaku pembicara pertama, Sriwidjaja Rauf yang juga merupakan Legal & Compliance Division Head PT BRI Danareksa Sekuritas memberikan materi terkait perkembangan pasar modal serta produk-produk terkini yang ada di Pasar modal Indonesia.

Baca Juga: RI Butuh US$ 30 M untuk Transisi Energi, Jokowi Ajak Negara G7 Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia

Selanjutnya, Sriwidjaja menjelaskan pentingnya bagi investor untuk menentukan tujuan investasi tepat sesuai dengan karakteristik risiko dari masing-masing investor sehingga dapat menyusun perencanaan keuangan dengan memilih produk investasi yang sesuai dan tepat, yang merupakan hal penting dalam aktivitas investasi bagi masyarakat Indonesia, 

Materi berikutnya dibawakan oleh Agus Pramono, selaku Head of Research PT Aldiracita Sekuritas menjelaskan pandangannya terkait market outlook semester 2 tahun 2022. Agus menjelaskan  pandangannya terkait Pasar AS yang sedang berada dalam kondisi yang tidak stabil karena  kemungkinan naiknya suku bunga acuan beberapa kali oleh The Fed.

Ia melihat hal tersebut dapat menyebabkan Inflasi dan resesi yang tidak terkendali pada Pasar AS. "Di sisi lain, sebagai produsen sumber daya alam, Indonesia berada pada posisi yang lebih baik," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (28/6/2022).

Halaman:

Komentar