Melalui wawancara yang dilakukan oleh otoritas setempat, UAS dinyatakan menjadi sosok penyebar ajaran ekstremis dan segregasi, yang dilaporkan dalam keterangan resmi tertulis, Selasa (17/5/2022).
"Ajaran esktremis dan segregasi, tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. UAS pernah menyampaikan ceramah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap "syahid," kata kementerian itu.
UAS, kata Kemdagri, juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin kafir."
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid