Untuk itu, sebagai upaya meningkatkan tampungan air dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan maupun embung di berbagai wilayah. Salah satunya adalah pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam siaran pers, Jumat (1/7/2022).
Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, elevasi puncak bendungan 690 m.
Bendungan ini dibangun oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp965 miliar dengan masa pelaksanaan 2019 dan ditargetkan selesai pada 2024. Saat ini progres fisik bendungan mencapai 39,41%.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan setelah rampung Bendungan Jlantah akan menjadi bendungan multifungsi yang memberikan manfaat ekonomi salah satunya sebagai sumber irigasi. "Bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 ha persawahan di kawasan Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar," ujar Maryadi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid