Menkeu Optimistis Tahun ini Defisit Anggaran Turun Signifikan di Bawah 4%

- Sabtu, 02 Juli 2022 | 00:10 WIB
Menkeu Optimistis Tahun ini Defisit Anggaran Turun Signifikan di Bawah 4%

Pada awal tahun 2022, perekonomian dunia melanjutkan tren pemulihan setelah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Di tengah terkendalinya Pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi dihadapkan pada peningkatan risiko lainnya yang berpotensi menahan keberlanjutan pemulihan perekonomian dunia.

Ketegangan geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina yang tereskalasi secara cepat menjadi sumber risiko yang berdampak pada disrupsi sisi suplai, yang kemudian mendorong peningkatan inflasi global dan lonjakan harga komoditas.

Dengan berbagai dinamika tersebut, Pemerintah mengambil kebijakan yang menjadikan APBN sebagai shock absorber untuk menjaga stabilitas perekonomian serta menjaga proses pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung. Kebijakan tersebut juga disinergikan dengan langkah penyehatan APBN sejalan dengan meningkatnya penerimaan negara sebagai dampak kenaikan harga komoditas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN 2022 dalam posisi yang cukup optimal untuk menjadi shock absorber di dalam mempertahankan daya beli rakyat dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, namun kesehatannya juga akan berangsur menjadi lebih baik.

"Defisit akan mengalami penurunan sangat signifikan di bawah 4%, dan pemulihan ekonomi ini serta kinerja APBN yang baik akan menjadi bekal yang cukup baik bagi kita menghadapi guncangan global yang diperkirakan masih akan tinggi,” jelas Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Jumat (1/7/2022). Baca Juga: Kemenkeu Paparkan Hasil Pembahasan RAPBN 2023, Ini Detailnya!

Kinerja APBN pada semester I tahun 2022 mampu menjaga fundamental perekonomian domestik di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, eskalasi tensi geopolitik, dan lonjakan harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi triwulan I mencapai 5,0% (yoy) dan hingga semester I tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,9 s.d 5,2 persen.

Halaman:

Komentar

Terpopuler