Melansir dari Cointelegraph, Senin (04/07) Bitcoin dan pasar mata uang kripto yang lebih luas telah mengalami enam bulan yang sulit, dengan nilai BTC, khususnya, bertahan pada kuartal terburuknya dalam 10 tahun.
Kondisi ekonomi makro di seluruh dunia telah memainkan peran, dengan pasar yang stagnan dan kekhawatiran inflasi mendorong pasar saham konvensional dan rekan-rekan kripto mereka turun ke posisi terendah yang menyakitkan.
Sebuah laporan dari analis Deutsche Bank Marion Laboure dan Galina Pozdnyakova memberikan perspektif yang menarik tentang prospek jangka menengah untuk BTC. Wawasan mereka menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency telah mencerminkan pergerakan Nasdaq 100 dan S&P 500 sejak akhir 2021.
Pasangan ini percaya bahwa S&P akan rebound ke level Januari dan bahwa korelasi Bitcoin dengan indeks dapat menghasilkan peningkatan nilai 30% dari level saat ini di pertengahan tahun 2022. Ini akan membuat BTC kembali ke angka 28.000 dolar.
Prediksi tersebut mungkin memadamkan beberapa ketakutan dan ketidakpastian yang berputar-putar di ruang kripto, tetapi pemulihan pasar cryptocurrency tidak begitu jelas. Laboure dan Pozdnyakova menyoroti keruntuhan terra asli (LUNA) baru-baru ini, sekarang secara resmi Terra Classic (LUNC) ekosistem dan bencana serta pengaruhnya terhadap pasar sebagai faktor yang memperburuk:
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid