“Tren berbalik Bearish, selama di bawah 6.924. IHSG closing di bawah 6.856. Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, break pola symmetrical Triangle target 6.670 tercapai. Selama di bawah 6.850-7.070, berpeluang menuju support 6.736-6.670, next 6.509 jika di tembus menuju 6.445-6.338. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.509-6.850,” jelas Andri dalam risetnya, Selasa (5/7/2022).
Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di level 6.670-6.850. Sementara level support berada di posisi 6.559-6.395. Adapun perkiraan range 6.550 - 6.720.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyampaikan, pada perdagangan kemarin bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif (sebagian besar menguat). Nikkei, S&P/ASX 200 dan Shenzen Component mencatat kenaikan yang cukup signifikan.
Di sisi lain beberapa bursa mengalami koreksi seperti BEI yang turun lebih dari 2%, TSEC Weighted Index dan TSX Composite Index yang keduanya turun cukup signifikan.
Sebagai informasi, Bank Sentral Australia akan mengumumkan tingkat suku bunga hari ini yang diperkirakan naik 50 basis poin menjadi 1,35%. Singapura juga akan mengumumkan penjualan ritelnya hari ini.
Menurutnya, Investor dapat mencermati saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Barito Pacitic Tbk (BRPT).
Di mana, BBRI dengan rekomendasi buy on weakness target 4.120-4.200 stop loss di bawah 3.850. Kemudian saham ADRO dengan rekomendasi buy on weakness target 2.920-3.000 stop loss di bawah 2.520.
“Investor juga dapat mencermati saham UNVR dengan rekomendasi trading buy target 4.790-4.830 stop loss di bawah 4.590. Sementara saham BRPT direkomendasikan akumulasi buy target 770-800 stop loss di bawah 670,” tutup Maxi.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos