Selain itu, Rocky Gerung menyebutkan pandangan negara tentang Islam, ini terkait dengan politik identitas yang akan dihindari Golkar serta PSI di Pemliu 2024.
Baca Juga: Janji Prabowo Soal Kepemimpinan Ditagih, Gubernur DKI Jakarta Disorot: Anies Dipilih Karena...
"Pasti teroris kan begitu, pasti fundamental, padahal begitu banyak orang yang beragama secara radikal, secara fundamental tapi tidak ingin membubarkan negara, tidak ingin jadi teroris" ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan PSI, kemudian terdapat kesamaan terkait dengan menjauhi politik identitas.
Jika Golkar serta PSI bersatu, maka akan berbahaya, karena dua partai tersebut adalah sekuler, sehingga akan berujung dengan menolak yang tidak sekuler.
"Jadi sebetulnya stigma itu tetep masih ada, ini bahayanya kalau Golkar dan PSI bersatu, kan Golkar sekuler, PSI juga sekuler," ujar Rocky.
"Kalau dia bersatu lalu dianggap dua-duanya menolak politik identitas, berarti menolak yang tidak sekuler, menolak Islam akhirnya kan," imbuhnya.
Hal ini bisa dibaca berdasarkan psikologi, padahal di Indonesia sebagian besar penduduk adalah Islam, sehingga suara menyoritas sangat berpengaruh dalam pemilu.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Psikologi itu kan terbaca dengan gampang, padahal Islam itu mayoritas secara penduduk, karena itu aspirasinya pasti muslim," pungkasnya yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (25/8).
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid