Kemudian Iendra Sofyan menyebutkan, pihaknya akan menguji bilangan oktan Revvo 89 untuk mengetahui kualitas bahan bakar tersebut. Jika memang bilangan oktan-nya di bawah standar, ia menyerahkan kepada publik untuk tetap menggunakan bahan bakar tersebut atau tidak.
"Tinggal kita lihat apakah oktan-nya di bawah (standar) apa gimana. (Kalau di bawah standar) apakah mau merusak mesin atau lingkungan, silakan masyarakat yang memilih," ungkapnya.
Baca Juga: Duh Duh.. Penjualan BBM Revvo 89 Diawasi Lantaran Sempat Jual BBM Lebih Murah, Pengamat: Otoriter dan Anti Rakyat!
Selain di SPBU VIVO, Disperindag Jabar juga bakal turut mengawasi SPBU milik Pertamina yang berpotensi nekat berbuat nakal. Semisal mengoplos BBM hingga mengurangi takaran bahan bakar di dispenser SPBU.
"Ya, khawatir ada oplosan, itu kita awasi. Jangan sampai ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, atau mencari untung. Meskipun itu ada pembagian tugasnya dengan kabupaten/kota, dengan pengecekan meteorologinya, kalau kita dari perdagangannya," tandas Iendra Sofyan.
Seharusnya Pemerintah Mendukung Apa Yang Dilakukan Oleh VIVO Dengan Menjual Harga BBM Rp. 8.900/Liter, Ini Malah Mendesak VIVO untuk Menaikkan Harga. Udah Gila Nih Pemerintah Menghalangi Swasta Bisa Menjual BBM Lebih Murah, Apa Prilaku Korup Kalian Takut Kebongkar Ya ????????????????? https://t.co/TOgsDZtxSW
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid