“Kita suruh untuk mengasuh Jokowi dalam tata bahasa demokrasi, tapi justru kunyuk-kunyuk ini cari suaka (berlindung) di kuasa lalu jadi KSP lah, jadi komisaris, dan segala macamnya,” ungkap Rocky.
Rocky juga menjelaskan bahwa tidak ada lagi poin kritis di dalam kekuasaan dan menegaskan bahwa itu fakta yang terjadi.
Baca Juga: Musra 3 Periode Mengatasnamakan Rakyat, Benarkah Sebenarnya Keinginan Jokowi Sendiri, Salah Seorang Pendukungnya Bilangnya Sih Begini
“Jadi mereka going native, tenggelam bersama ketakutan sendiri terhadap keadaan kantong dia sendiri karena kantongnya rada kering. Lalu enggak boleh kritis lagi karena berharap jadi menteri lalu bermain dengan kecurangan-kecurangan data, segala macam itu kan,” tuturnya.
Dengan begitu, Rocky sudah tidak heran jika mereka yang semula kritis berubah menjadi dungu dan bisu saat dihadapkan dengan kekuasaan.
Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid