“Ustaz Maaher dilaporkan hingga mati, hanya lantaran sepenggal satiran yang jelas-jelas tidak melecehkan kesucian Islam,” tulis Faizal dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
Bahkan setelah Ustaz Maheer meninggal di Rutan Mabes Polri, (8/2/2021), hingga saat ini kata Faizal Asseggaf, PBNU belum memberi maaf.
“Faktanya: Tdk ada sikap moral dan kejujuran dari PBNU untuk memaafkan. Itulah kemunafikan betopeng akhlak palsu!” tegasnya.
"Jargon "Memaafkan" yg diusung terkesan modus utk melegalkan praktek kejahatan Eko Kuntadhi yg menghina kesucian Islam," tambahnya.
Ia pun mengaitkan Eko Kuntadhi dengan buzzer Ganjar sehingga bisa aman tak tersentuh hukum.
"Sikap yg tdk jujur & adil. Aktor penghina Islam tsb berada dlm lingkaran. Andai bkn buzzer Ganjaris, sdh pasti dipenjarakan sbgmana kasus Ustad Maaher," tandasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid