Ia menceritakan ketika dirinya pergi ke daerah, bahkan ibu-ibu berjilbab yang notabene jarang mau bersentuhan saja mendekat dan meminta foto dengannya.
Baca Juga: Lama Tak Bersuara, Kamaruddin Ungkap Ada Tiga Genk di Polri di Belakang Kasus Sambo: Hebatnya Semua Ketakutan
Kamaruddin dianggap sosok yang direpresentasikan sebagai penegak keadilan. Dari sana lah, ia menilai masyarakat membutuhkan sosok pembaru yang berani menegakkan keadilan.
Itu karena, masyarakat selama ini sudah tidak peduli atau apatis dengan kondisi penegakan hukum sekarang yang serba direkayasa hingga diadu domba.
“Mereka selama ini sudah apatis dengan keadaan yang sekarang. Di mana semuanya serba direkayasa, serba ditipu, serba dibohongi, bahkan diadu domba,” ujar Kamaruddin di kanal YouTube Udo21 pada Selasa (20/9).
Pengacara itu lantas mencontohkan adu domba yang pernah terjadi yaitu antara orang yang mengaku Pancasila lalu melabeli orang lain dengan istilah khilafah atau teroris.
Menurut Kamaruddin, identitas masyarakat Indonesia hanya satu, yaitu Pancasila. Ia lantas menyindir orang yang mengaku penganut Pancasila tapi sikapnya tidak menunjukkan hal tersebut.
“Misalnya, saya Pancasila, kamu khilafah kamu teroris. Padahal kita semua sama, sama-sama penganut Pancasila. Harusnya yang benar, kita adalah masyarakat Pancasila,” ujarnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid