Demo di berbagai daerah di Indonesia terjadi imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah perekonomian yang berusaha merangkak pulih pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Prabowo Akui Ilmu Jokowi di Atasnya, Eh Disentil: Mustahil dari 270 Juta Penduduk Indonesia yang Lahir Semodel Mukidi
Dosen Cross Culture Institute, Ali Syarief, menanggapi turunnya elemen-elemen masyarakat untuk memprotes pemerintahan Jokowi bahkan hingga dosen pun ikut turun.
Elemen-elemen masyarakat yang melakukan aksi demo untuk protes diperbolehkan dan dianggap sah menurut hukum.
“Sdh semua elemen telah menyampaikan berbagai protes kpd Pemerintahan @jokowi , dg cara berdemo; Inteletual, Mahasiswa, Buruh, ormas2, dan rakyat biasa. Syah menurut hukum.,” ujar Ali melalui akun Twitter-nya pada Kamis (29/9).
Dosen sekaligus jurnalis ini lantas menegaskan bahwa Jokowi bisa dianggap berkhianat jika tak mendengar pernyataan dari massa aksi demonstrasi.
“Adalah penghianatan, bila pernyataan mereka tidak didengar dan dipenuhi permintaan2nya. Itulah demokrasi,” lanjut Ali.
Sdh semua elemen telah menyampaikan berbagai protes kpd Pemerintahan @jokowi , dg cara berdemo; Inteletual, Mahasiswa, Buruh, ormas2, dan rakyat biasa. Syah menurut hukum. Adalah penghianatan, bila pernyataan mereka tidak didengar dan dipenuhi permintaan2nya. Itulah demokrasi.
— Ali Syarief (@alisyarief) September 28, 2022Ia juga menegaskan bahwa mendengar dan memenuhi permintaan rakyat adalah bagian dari negara yang menganut sistem demokrasi.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid