Tidak dipungkiri, peningkatan transaksi yang dialami DANA juga dipengaruhi adanya peningkatan konsumen digital di Indonesia. Merujuk pada data yang dihimpun e-Conomy SEA 2021 (Google, Temasek, Bain & Company), ada 21 juta konsumen digital baru selama pandemi 2020 dan paruh pertama 2021.
Sebanyak 72 persen dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
Bank Indonesia pun mencatat transaksi uang elektronik yang terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35 persen (yoy) mencapai 27,1 triliun rupiah.
“Adanya pertumbuhan dalam ekosistem DANA membuat kami lebih percaya diri untuk terus mengembangkan dan menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Kami harap pertumbuhan ini membuktikan peran dompet digital yang secara konsisten berkontribusi aktif dalam percepatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” tutup Rangga Wiseno.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid