Pemilu 2024 bertabur caleg artis, pengamat: 'Kemampuan mereka nyanyi, main film, ngelawak, baik. Tapi kapasitas sebagai legislator kurang'

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 17:30 WIB
Pemilu 2024 bertabur caleg artis, pengamat: 'Kemampuan mereka nyanyi, main film, ngelawak, baik. Tapi kapasitas sebagai legislator kurang'

Pengamat politik menyebut keputusan partai politik mengusung artis sebagai calon anggota legislatif pada pemilu 2024 masih dilandasi "nafsu untuk mendongkrak jumlah kursi di parlemen" ketimbang memperkuat kerja-kerja legislasi.

Ini karena bakal caleg dari kalangan selebriti yang sudah populer, kata Lucius Karus, lebih menjual ketimbang kader sendiri yang tak dikenal.

Selain itu, Lucius menambahkan, kalau merujuk pada penilaian kinerja DPR selama masa sidang IV tahun 2022-2023 hasilnya buruk lantaran hanya mengesahkan satu RUU.

Akan tetapi peserta pemilu 2024, Partai NasDem menangkis tuduhan itu. Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengatakan delapan bacaleg artis yang diusung partainya sudah lama menjadi kader dan mengikuti sekolah legislasi.

Pemilu legislatif 2024 mendatang juga masih diwarnai calon dari kalangan selebritas.

Partai NasDem, misalnya, mengajukan delapan pesohor dengan latar belakang penyanyi seperti Annisa Bahar dan Reza Artamevia, pemain sinetron Ali Syakieb dan Nafa Urbach, presenter Choky Sitohang dan Ramzi, dan tak ketinggalan musisi Didi Riyadi serta Diana Sastra.

Di Kota Bekasi yang merupakan Dapil Jawa Barat VI, papan reklame yang menampilkan tampang Choky Sitohang berjas biru sambil tersenyum lebar sudah terpampang di jalan-jalan utama.

Saat menyerahkan berkas calegnya ke KPU pada Kamis (11/05), dia berkata ingin memperjuangkan isu toleransi yang sudah menjadi perhatian nasional.

Ia juga mengatakan, meskipun cukup dikenal publik tapi tak mudah lolos ke parlemen. Sebab pada 2019 lalu, dia gagal ke Senayan saat menjadi kader Partai Perindo.

"Di Dapil Jabar VI kami (Partai NasDem) dua kali ikut pemilu, belum dapat kursi di DPR RI.

"Jadi sekarang kami yang ditempatkan di dapil tersebut merasa dengan situasi yang saya lihat di dalam, belajar dari kesalahan, belajar dari kekurangan itu sehingga pemetaan kami jauh lebih kuat," ujarnya di kantor KPU seperti dilansir Kompas.com.

Selain NasDem, PDI Perjuangan juga sama. Partai ini mencalonkan 14 publik figur, di antaranya musisi Once Mekel dan Marcel Siahaan, pelawak Denny Cagur, budayawan Taufik Hidayat Udjo, pembawa acara Tamara Geraldine, dan penyanyi Sari Koeswoyo.

Ada pula politisi petahana yang juga artis yakni Krisdayanti, Rieke Diah Pitaloka, dan Rano Karno.

Selebihnya ada Partai Perindo yang menyodorkan setidaknya delapan caleg dari kalangan artis dan Partai Amanat Nasional sebanyak lima bacaleg.

Yang paling sedikit adalah Partai Keadilan Sejahtera yaitu hanya satu, komedian Narji Cagur.

Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, berkata pencalonan para selebritas menjadi anggota legislatif adalah cara mudah partai politik untuk mendongkrak suara atau kursi di parlemen.

Tren seperti ini sudah berlangsung sejak 2004 atau ketika pemilu langsung diberlakukan.

Di mana kursi anggota DPR yang diperebutkan semakin banyak, sementara persaingan jadi lebih ketat bersamaan dengan kian bertambahnya partai politik.

Demi meraup kursi atau suara lebih besar, pertimbangan populer jadi modal utama bagi caleg agar dipilih. Di sinilah akhirnya tuntutan atas kehadiran pesohor makin tinggi, simpul dia.

"Bagi parpol yang punya nafsu besar meraih kursi di DPR untuk bisa lolos syarat ambang batas parlemen, mengusung orang yang punya potensi dipilih itu akan lebih baik ketimbang mengangkat kader sendiri tapi menjualnya setengah mati," jelas Lucius Karus kepada BBC News Indonesia, Jumat (12/05).

Menurut penilaian Lucius, anggota legislatif dari kalangan selebritas yang duduk di DPR selama ini "tidak cukup menonjol dalam mengemukakan gagasannya di parlemen".

Bahkan, ia menyebut, pemantauan secara menyeluruh terhadap kinerja DPR sepanjang 2019-2023 memprihatinkan.

Pada 2022 misalnya, DPR cuma mengesahkan tiga Undang-Undang dari target 40 RUU yang masuk prolegnas prioritas DPR Tahun 2022.

Lalu pada Masa Sidang IV tahun 2022-2023 DPR hanya menuntaskan satu UU prioritas yakni RUU Landas Kontinen.

Halaman:

Komentar

Terpopuler