Kementan Ajak Penyuluh dan Petani Perkuat Sinergi Mengatasi El Nino

- Minggu, 14 Mei 2023 | 16:00 WIB
Kementan Ajak Penyuluh dan Petani Perkuat Sinergi Mengatasi El Nino

“Puncak El Nino terjadi pada Agustus 2023 dan petani harus mencari sumber air alternatif selain air hujan,” tegas Dedi.

Hal yang harus dilakukan oleh petani, di antaranya mencari alternatif, mencari air di dalam tanah, tingal angkat pompa dari bawah ke atas.

"Atau bisa juga dengan memanfaatkan air yang ada di permukaan, di antaranya dengan melakukan penyodetan pada sungai-sungai besar yang debit airnya tinggi, sehingga lahan pertanian mendapatkan air dari permukaan air," jelas Dedi.

Selain itu, petani juga harus menanggulangi kekeringan dengan cara lain, diantaranya menggunakan arang atau biochar di lahan pertaniannya, karena biochar dapat menyimpan atau memegang air sebanyak 3-6 kali lipat dibandingkan dirinya sendiri. Lalu lakukan fertigasi atau pemberian pupuk dan air secara bersamaan untuk memenuhi kebutuhan air juga memenui kebutuhan pupuk.

Langkah lainnya adalah petani bisa menggunakan pupuk organik atau kompos karena dapat memegang air. Pupuk organik mengandung 16 macam unsur hara dan unsur organik sehingga disebut juga dengan pupuk komplit. Namun, kelemahannya adalah kadarnya relatif rendah.

Sedangkan langkah-langkah yang dihadapi oleh Kementan menghadapi El Nino adalah antisipasi kalau El Nino nya belum kejadian, mitigasi dan adaptasi kalau sudah kejadian. Mitigasi adalah pencegahan dan adaptasi adalah menyesuaikan diri dengan kondisi El Nino.

"Kita lakukan mitigasi kalau inline dengan adaptasi. Karena El Nino sudah jelas masalahnya di air, maka kita harus menyesuaikan dengan keadaan tersebut. Adapun langkah-langkah yang harus disiapkan diantaranya adalah dengan menggunakan varietas yang toleran atau tahan terhadap kekeringan. Misalnya penggunaan padi varietas inpago, inpari dan padi gogo," katanya.

Selanjutnya lakukan juga efisiensi penggunaan air, misalnya di lahan sawah dengan melakukan pengairan basah - kering atau dikenal dengan alternate wetting and drying.

Mencari sumber air alternatif dan bagaimana mendistibusikannya dengan lebih efisien, misalnya dengan irigasi tetes.

Dedi berharap petani dan penyuluh harus saling bahu membahu mencari dan mendistribusikan sumber air.

Dedi memberikan saran kepada petani, menghadapi El Nino yang paling penting adalah antisipasi, adaptasi serta mitigasi. Karena saat ini sudah memasuki El Nino yg paling penting adalah bagaimana melakukan adaptasi dan mitigasi.

Menurut dia, El Nino itu bisa musibah dan anugerah tergantung dari bagaimana kita bisa menyikapinya. Dikatakan anugerah, di mana lahan rawa yang tadinya tergenang terus dapat melakukan panen raya, tetapi di saat yang sama juga harus menyiapkan varietas yang toleran atau tahan El Nino.

"Selanjutnya gunakan pengairan alternatif dan lebih efisien, serta jangan lupa lakukan konsevasi air pada tanah-tanah pertanian. Meskipun air dari atas berkurang, tetapi, air dapat bertahan lama didalam tanah sehingg akar tanamannya bagus dan produksi meningkat," kata Dedi. (rhs/jpnn)

Sumber: jpnn.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler