Memiliki penampilan menarik dan warna yang cantik, bunga higanbana atau red spider lily ternyata dikenal sebagai bunga kematian dalam serial anime Jepang, Bunda.
Bunga merah ini kerap dikaitkan dengan kematian dan perpisahan. Bahkan, bunga ini kental dengan legenda yang beredar luas di masyarakat Jepang. Legenda tersebut mengatakan bahwa bunga-bunga ini tumbuh di mana orang berpisah untuk selamanya.
Umat Buddha mengasosiasikan higanbana dengan siklus kelahiran kembali dan kematian yang disebut samsara.
Bunga higanbana berasal dari keluarga amarilis dengan nama latin Lycoris radiata atau disebut juga flower of death dan hell flower. Berikut adalah beberapa fakta menarik bunga kematian yang perlu Bunda ketahui.
Arti higanbana adalah bungahigan. Sementara itu, arti higan adalah pantai yang lain dari sisi Sungai Sanzu, Jepang. Dalam kepercayaan rakyat setempat, orang yang sudah wafat harus melintasi pantai yang lain untuk meneruskan kehidupan setelah kematian.
Bunga higanbana yang merah cerah dianggap sebagai pemandu perjalanan mereka yang sudah wafat di alam selanjutnya.
Melansir dari laman detikcom, bunga higanbana tumbuh sebagai bunga liar di penjuru Jepang. Bunga ini kerap muncul di berbagai serial anime, salah satunya di Demon Slayes: Kimetsu no Yaiba sebagai bunga mitologi berwarna biru.
Meskipun red spider lily terlihat umum di Jepang, bunga ini sebenarnya berasal dari China, Nepal, dan Korea, Bunda.
Daun dan bunga higanbana diketahui hampir tidak pernah tumbuh secara bersamaan, Bunda. Jika bunganya mekar, daun-daunnya akan jatuh berguguran. Begitupun sebaliknya, ketika daunnya tumbuh, maka daunnya akan layu.
Sebelum orang-orang Jepang mengenal kremasi, mereka menanam bunga higanbana di tepi kuburan karena bunga tersebut memiliki racun yang dipercaya mampu mengusir hama perusak.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid