Dalam acara tersebut ia mengatakan bahwa 82% milenials ingin WFH paling tidak satu kali seminggu. Lalu 86% milenials percaya bahwa WFH meningkatkan produktivitas. Serta 46% perusahaan merencanakan WFH entah itu sepenuhnya atau hybrid work.
"Alasannya tidak berlawanan dengan produktivitas, malah membuat mereka semakin produktif. Seperti karena tidak ada waktu untuk commute sehingga bisa lebih fokus dan tidak memerlukan banyak mobilitas. Nah sementara kalau di rumah, meeting-nya (bisa) virtual sehingga bisa sangat on-time,” kata Dara.
“Nah kalau di Pinhome, sepenuhnya kita permanen WFH selamanya. Bahkan lebih ekstrim lagi, kita akan mempilot Work From Anywhere, nggak perlu ada di Indonesia, (bisa kerja) di manapun,” tambahnya.
Lalu 35% di antaranya masih bekerja WFH atau hybrid hingga saat ini meskipun saat ini PPKM sudah dilonggarkan. Selain memaparkan perihal tren WFH, lebih lanjut, Dara juga menjelaskan bagaimana statistik-statistik tersebut berdampak pada dunia properti. Menurut Dara, ada lima tren yang mempengaruhi hal tersebut.
Dara mengatakan rumah tapak dari developer atau rumah tapak baru merupakan tipe rumah yang paling sering dicari dengan akses transportasi yang mudah. Dari sisi harga, harganya di bawah 1,5 miliar. Sekitar 68% milenials mencari rumah di bawah 1,5 miliar. Lebih detail lagi, sebanyak 80% mencari rumah di bawah 700 juta.
Selain itu ia menyampaikan milenials tidak keberatan tinggal agak jauh dari pusat kota. Berdasarkan data dibanding Jakarta, (mereka) tidak keberatan tinggal di BODETABEK. Asalkan fasilitas jalannya memadai, baik akses menuju perumahan dan dekat dengan akses transportasi entah itu jalan tol atau busway, MRT, dan KRL.
Dara juga menuturkan milenials cenderung mengutamakan rumah yang menunjang WFH yang berkelanjutan sehingga kegiatan WFH menjadi lebih nyaman dan tidak membuat bosa.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid