“Milenial mengutamakan rumah yang menunjang sustainable WFH. Jadi WFH yang nyaman, WFH yang berkelanjutan, WFH yang nggak bikin lelah, nggak bikin bosen di rumah,” tambahnya.
Merujuk pada tren ketiga, menurut Dara, ada tiga poin penting yang menjadi prioritas milenials ketika melihat spesifikasi rumah. Pertama layout yang multi-purpose. Milenial suka salah satu kamar atau area di rumah harus bisa difungsikan sebagai ruang kerja.
"Jadi tidak perlu kamarnya terpisah, cukup disekat aja, yang penting ada area multi-purpose yang bisa diubah jadi ruang kerja atau area produktif,” kata Dara.
Kedua pencahayaan dan bukaan yang baik. Kebanyakan milenials ketika melakukan viewing ke rumah-rumah, mereka pasti mengecek udaranya, tidak panas, tidak pengap, lalu ada cahaya matahari masuk yang berarti tidak panas sekali atau (mereka) suka kalau dapat cahaya matahari pagi.
“Lalu yang terakhir adalah internet dan mobile connection. Nah pas datang viewing, pasti mereka nanya ‘Internet provider yang tersedia di sini apa ya? Reliable atau tidak? Kemudian mereka akan coba lihat HP-nya, terus jaringannya bagus atau tidak di sini?’ Karena mereka ingin punya kedua infrastruktur penting itu, yaitu internet harus kuat dan bisa terima telepon masuk dan WhatsApp-an supaya nggak bikin bete karena bisa nyambung terus,” tutup Dara.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid