Begini Cara John Riady Terapkan Transformasi Lippo di Tengah Arus Digitalisasi

- Rabu, 25 Mei 2022 | 08:20 WIB
Begini Cara John Riady Terapkan Transformasi Lippo di Tengah Arus Digitalisasi

Baca Juga: Lepas dari Jerat Rugi, Perusahaan Ritel Keluarga Riady Langsung Bagi-bagi Duit ke Pemegang Saham

Di sisi lain, John menyadari perkembangan teknologi informasi dan digital saat ini masih tahap awal bagi Indonesia. Berkaca dari kondisi masyarakat yang selama ini dilayani Lippo Group, John menyimpulkan sejauh ini belum seluruhnya bisa meninggalkan banyak cara dan bisnis konvensional.

Singkatnya, John tidak serta merta membabi buta dalam menerapkan strategi bisnis. Jalan transisi lebih dipilih dibandingkan perubahan digital yang serba revolusioner. Omnichannel adalah jawaban penting John Riady dalam menyegarkan layanan Lippo Group di tengah arus digitalisasi. Konsep ini bersandar pada kemampuan mengawinkan teknologi digital dengan layanan fisik.

"Contohnya untuk pasar ritel, yang paling besar di Indonesia masih pasar tradisional kira-kira 60%, sedangkan ritel modern itu seperti mal dan department store sebagainya itu kira-kira 30%. Sebaliknya pasar online kira-kira penetrasinya 10%," simpul John.

Ke depan, seiring berjalannya waktu, pasar daring akan tumbuh lebih besar maupun pasar ritel modern secara fisik. "Tapi offline pun yang sekarang kira-kira 30%, tetep akan tumbuh menjadi 50-60%. Tentu yang akan berkurang seiring dengan kemajuan ekonomi dan sebagainya adalah pasar-pasar tradisional yang akan berubah menjadi modern mart," kata John.

Baca Juga: Demi Cegah Kerugian Negara, Jasa Raharja Gelar Legal Forum

Dalam strategi investasi pun, John sepertinya mengamalkan pandangan tersebut. Tidak saja fokus memperkuat lini bisnis utama yang selama ini jadi andalan Lippo Group, konglomerasi itu di bawah John rajin menebarkan benih kepada banyak perusahaan rintisan.

"Kami mempunyai empat pilar investasi yang selalu diterapkan. Pertama, kami ikut mengembangkan bersama founder, kedua masuk ke dalam perusahaan yang telah matang [pra IPO], menjalin kemitraan, hingga mengawinkan dengan berbagai jaringan bisnis kami itu seperti terjadi di MPPA," kata John.

Baca Juga: Luncurkan Buku untuk Dukung Seller, GoSend Gandeng Pakar Bisnis dan UMKM

Melalui lengan investasi Venturra Capital, Lippo tercatat ikut melahirkan RuangGuru, Grab, Sociolla, dan puluhan perusahaan rintisan lainnya.

"Yang jelas, kami punya prinsip bahwa suatu perusahaan termasuk usaha rintisan, akan selalu hidup dan berkembang jika memiliki semangat mengusung solusi dalam permasalahan kehidupan. Ini sangat terbukti dari berbagai perusahaan rintisan yang bisa bertahan hingga sekarang, mereka menawarkan solusi kepada masyarakat," tutup John. 

Sumber: republika.co.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler