Sedangkan empat produk tambang yang mengalami penurunan produksi diantaranya terdapat timah yang turun hingga 42 persen yoy atau 26,5 ribu ton, kemudian fero nikel dengan produksi 25,8 ribu ton atau lebih rendah 1 persen yoy.
"Nikel mate 66,3 ribu ton lebih rendah 8 persen dibanding tahun sebelumnya, aluminium 243,5 ribu ton lebih rendah 1 persen. sedangkan dari sisi aspek kinerja penjualan dari sisi volumenisasi, trendnya merefleksikan apa yang di pencapaian daripada sisi hasil produksi," ungkapnya.
Dengan catatan produksi tersebut, sepanjang 2021 perseroan berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp14,3 triliun atau 686,9 persen yoy.
"Kinerja keuangan konsolidasi di tahun 2021 tercatat Rp92,75 triliun atau lebih tinggi 40,8 persen dibanding 2020," tutupnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid