Pihak Balai KSDA Sumbar beserta stakeholder masyarakat nagari Batu Palano dan Koto Baru sedang berusaha mengevakuasi.
Plh Kepala Balai KSDA, Dian Indriati mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB sudah 28 orang yang dievakuasi.
"Sebanyak 13 orang yang mendaki via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi," terang PLH Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, Minggu (3/12/2023).
Sementara itu, kata Eka, baru sebanyak 15 orang yang sudah di evakuasi via Batu Palano dan masih tersisa 39 orang.
"Dari pintu masuk Batu Palano baru 15 orang yang sudah evakuasi, masih tersisa 39 orang," jelasnya.
Sebelumnya Eka mengatakan jumlah pendaki yang terdata dari sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah cek in yaitu sebanyak 70 orang.
"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," terangnya.
"Update terkini pendaki yang naik dari Koto Baru sudah berada di pos 4. Sedangkan dari Batu Palano yang turun baru berjumlah 2 orang," sambungnya.
Eka menyebutkan saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada).
Eka merekomendasikan agar masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.
"Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," pungkasnya.
Hubungi Keluarga
Mahasiswa asal Kota Padang dilaporkan terjebak pada saat kejadian erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Radit warga Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, mengatakan bahwa terdapat anggota keluarganya terjebak saat mendaki Gunung Marapi.
"Iya ada, kakak sepupu saya," kata Radit, saat dihubungi TribunPadang.com.
Ia mengatakan, kakak sepupunya ini bernama Zahfira yang tinggal di Belimbing, kecamatan Kuranji, Kota Padang.
"Informasi terakhir masih bisa dihubungi. Namun, baterai Handphone (HP) tinggal 6 persen," kata Radit.
Ia mengatakan, untuk saat ini diperkirakan baterai HP dari kakak sepupunya sudah habis.
"Informasinya menunggu bantuan di tempat, karena sudah tidak kuat," kata Radit.
Radit menjelaskan bahwa kakak sepupunya merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Padang.
"Untuk kapan dan sama siapa mendaki Gunung Marapi, saya kurang tahu," katanya.
Radit mengetahui kakak sepupunya terjebak dalam insiden erupsi Gunung Marapi setelah menerima pesan WhatsApp.
"Dia terjebak," pungkasnya.
Sumber: wartakota
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid