Hal ini tidak terlepas dari kemampuan AXA Mandiri dalam memberikan perlindungan kepada 3,8 juta tertanggung hingga akhir tahun lalu. Pendapatan premi bersih ini menyumbang 84,9% dari total pendapatan AXA Mandiri yang tercatat sebesar Rp14,99 triliun pada akhir Desember 2021 atau tumbuh 23,47% dari posisi setahun sebelumnya senilai Rp12,14 triliun.
Pertumbuhan pendapatan ini memungkinkan AXA Mandiri untuk membukukan laba bersih senilai lebih dari Rp1 triliun pada tahun 2021. Saat pandemi masih menjadi kekhawatiran perekonomian secara global, laba bersih AXA Mandiri tumbuh 3,34% dibandingkan pada tahun 2020.
Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma menyampaikan bahwa pencapaian kinerja yang solid pada tahun lalu tak terlepas dari kegesitan perusahaan dalam beradaptasi melalui transformasi digital dan inovasi berkelanjutan di tengah pandemi. Kinerja positif ini juga merupakan hasil dari dukungan penuh dan kerja sama tim yang luar biasa, mulai dari tenaga pemasar, karyawan, dan mitra bisnis, serta terus menjaga kepercayaan dari nasabah.
"Pendemi mendorong kami untuk beradaptasi dengan mempercepat transformasi digital, guna menjaga keberlangsungan bisnis yang sehat dan tetap menyediakan layanan yang berkualitas tinggi bagi nasabah, dalam menikmati manfaat solusi proteksi dan layanan AXA Mandiri. Prioritas kami adalah menyediakan solusi perlindungan jiwa dan kesehatan, serta terus memberikan ketenangan pikiran bagi para nasabah dalam segala kondisi," ujar Handojo, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (30/5/2022).
Bertindak sebagai mitra nasabah dalam menghadapi risiko hidup, AXA Mandiri telah membayarkan klaim dan manfaat senilai Rp9,05 triliun sepanjang 2021. Wujud komitmen ini merupakan bukti bahwa perusahaan mampu dan kuat untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, diharapkan pembayaran klaim dan manfaat tersebut dapat meringankan beban finansial dan membantu nasabah yang terdampak oleh pandemi.
Kokohnya kinerja AXA Mandiri ditopang dengan kondisi keuangan yang sehat tercermin dari Risk Based Capital (RBC) di level 423% pada 2021. Angka tersebut jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%.
Pada tahun 2021, AXA Mandiri juga membukukan kenaikan total aset sebesar 9,38% dibandingkan setahun sebelumnya dari Rp37,56 triliun menjadi Rp41,08 triliun di 2021. Ekuitas Perusahaan turut tumbuh sebesar 1,16% dibandingkan setahun sebelumnya dari Rp2,99 triliun menjadi Rp3,03 triliun.
Hasil yang membanggakan tersebut tidak terlepas dari berbagai inisiatif yang diluncurkan oleh perusahaan, guna memasarkan berbagai solusi perlindungan, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, perencanaan keuangan jangka panjang, hingga asuransi mikro. AXA Mandiri menjangkau masyarakat melalui berbagai macam jalur distribusi, yaitu bancassurance, telemarketing, dan corporate.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid