"Dan aku melihat orang-orang dari semua warna yang berbeda, ras, bahasa yang berbeda, tetapi mereka semua memperlakukan satu sama lain seperti saudara. Dan ketika waktu sholat tiba, seorang Muslim memberitahuku untuk sholat," lanjutnya.
Namun ketika dirinya diajak untuk sholat, Mutah Beale merasa bingung pasalnya ia sebelumnya tidak pernah melakukan hal tersebut, hingga akhirnya ia hanya bisa mengikuti gerakan sholat.
"Dia (Yang Mengajak Sholat) bilang sholat lah bersama kami, apapun yang kamu lihat, kamu lakukan. Tapi ketika kamu meletakkan wajahmu di lantai, ingatlah bahwa kamu hanya menyembah penciptamu," tutur Mutah Beale.
Mutah Beale merasa terkejut karena banyak orang datang ke Masjid dari berbagai ras baik itu kulit putih ataupun kulit hitam hanya untuk bersujud kepada Allah. Hal itu yang membuat dirinya tertarik untuk menjadi seorang mualaf. Tepatnya pada tahun 2001, ia memutuskan menjadi seorang mualaf.
Sebelum menjadi mualaf, Mutah Beale sempat Islamphobia. Pasalnya kedua orangtuanya dibunuh di depan matanya ketika Mutah Beale masih 3 tahun.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid