Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Muhammad Fakhriza mengatakan sekitar 300 ribu peserta sudah tergabung dalam Mobile JKN.
"Jumlah itu artinya bukan hanya sekedar registrasi saja di Mobile JKN," kata Fakhriza kepada wartawan di Bandung, Rabu (8/6/202).
Meskipun demikian, ia mengakui jika masih terjadi antrean peserta yang menggunakan Mobile JKN. Untuk itu, BPJS Kota Bandung akan terus melakukan sosialisasi untuk menghindari terjadinya penumpukan antrean.
"Kami terus melakukan sosialisasi karena memang masih terjadi penumpukan antrean online sehingga dinilai belum maksimal. Maka, perlu dilakukan sosialisasi agar tidak terjadi penumpukan antrean," tegasnya.
Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Bandung sudah bekerja sama dengan 208 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari 80 Puskesmas, 102 Klinik Pratama, 12 Dokter Praktek Perorangan (DPP), 12 Klinik TNI/Polri, dan 2 Dokter Gigi.
"Untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), telah bekerja sama dengan 31 Rumah Sakit, 13 Klinik Utama, 2 Apotek dan 7 Optik," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu upaya mempererat sinergitas dengan rekan media, BPJS Kesehatan Cabang Bandung menggelar Media Gathering dengan jurnalis dari media cetak, elektronik, dan online.
Kegiatan ini menjadi upaya BPJS Kesehatan untuk menyampaikan informasi-informasi secara akurat dan benar sehingga dapat menepis pemberitaan-pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoaks.
Fakhriza menilai bahwa media memiliki pengaruh yang besar terhadap penyebaran informasi di kalangan masyarakat.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid