Namun, internet of everything yang menopang pertumbuhan digital banking 4.0. membawa dampak dari segi ancaman cyber yang kian meningkat tajam.
Laporan dari BSSN dan OJK menyebutkan terdapat 920 juta serangan siber di Indonesia pada tahun 2021 yang 22% di antaranya menyasar ke sektor perbankan dan finansial. Hal tersebut menjadi tantangan besar yang perlu dicermati lebih serius oleh para pelaku industri sektor perbankan dan keuangan.
Direktur Delivery & Operation Telkomsigma, I Wayan Sukerta, menekankan pentingnya penguatan sistem cyber security berbasis machine learning dan big data analytic untuk mendeteksi cyber threat bagi industri keuangan dalam Webinar Cyber Crime Emergency: Developing IT Solutions, Behavior, and Awareness in the Banking Ecosystem bersama Polhukam.id (27/5/2022).
Dalam penerapan cyber security secara best practice, Wayan menjelaskan jika pengamatan secara manual sudah tidak efektif dilakukan oleh pelaku industri bank dan sektor finansial melihat ancaman kejahatan siber yang sangat tinggi saat ini.
"Kita tidak bisa lagi bertindak konvensional dengan sekadar reaktif setelah pintu dibobol atau sistem diretas saat membahas cyber security," dijelaskan Wayan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/6/2022).
Alih-alih bersifat reaktif, Wayan menyebutkan pentingnya sistem keamanan siber yang mampu menawarkan cara-cara proaktif.
Telkomsigma melalui solusi Garuda Cyber Security memiliki kapabilitas teknologi cyber security yang menyediakan Threat Intelligence yang diwujudkan salah satunya melalui Threat Hunting Framework (THF).
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid