"Dalam THF, kami menawarkan kapabilitas proteksi secara proaktif dari ancaman siber melalui aktivitas monitoring, detecting, dan analyzing secara terus menerus, hingga pada tahapan mitigasi ancaman yang timbul di ranah network, infrastruktur, e-mail, hingga database file," ujar Wayan.
Untuk melengkapi Threat Hunting Framework, aspek selanjutnya dalam threat intelligence yang disediakan Telkomsigma adalah dengan adanya teknologi Fraud Hunting Platform (FHP) untuk mencegah terjadinya fraud dan pemalsuan dalam berbagai aktivitas mobile transaction yang berbasis API.
Fraud Hunting Platform berperan sebagai advanced fraud detection yang mampu menghentikan berbagai jenis bot berbahaya, termasuk melacak pelaku kejahatan siber untuk diinvestigasi lebih lanjut.
Lebih spesifik pada perbankan, Threat Intelligence yang disediakan Telkomsigma juga memiliki Digital Risk Protection (DRP) sebagai bentuk pengamanan komprehensif terhadap digital asset yang dimiliki Perbankan melalui fitur Anti-Scam, Anti-Piracy & Anti-Counterfeit.
"Digital Risk Protection sebagai bagian dari threat intelligence yang kami hadirkan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi terjadinya kebocoran data yang beredar di komunitas illegal, dark web, dan tempat-tempat rawan lainnya," tutup Wayan.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid