KADIN Kunjungi Kanada Tingkatkan Kerja Sama Investasi Hubungan Bilateral

- Kamis, 09 Juni 2022 | 20:20 WIB
KADIN Kunjungi Kanada Tingkatkan Kerja Sama Investasi Hubungan Bilateral

Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 yang akan diselenggarakan di Bali pada 13-14 November 2022. Bersamaan dengan itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memimpin forum B20. Business Twenty atau B20 adalah forum dialog resmi komunitas bisnis global  dalam rangka Presidensi G20 Indonesia.

Melalui kehadiran para pelaku bisnis internasional dan CEO global di penjuru dunia, B20 mencerminkan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.

Sebagai bagian dari agenda, forum B20 melakukan perjalanan roadshow ke negara-negara anggota G20, termasuk Kanada. Roadshow ini bertujuan membahas potensi kolaborasi, percepatan kerja sama dan kurasi kebijakan yang selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada KTT G20.

Dalam lawatan ke Kanada, hadir jajaran delegasi  pengurus KADIN Indonesia antara lain yaitu, Arsjad Rasjid Ketua Umum KADIN, Shinta W. Kamdani Ketua B20 yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) KADIN Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri, Bernardino M. Vega Wakil Ketua Umum (WKU) KADIN Bidang Hubungan Internasional, Diono Nurjadin Ketua KADIN Komite Tetap Amerika, Anne Patricia Sutanto Ketua KADIN Komite Tetap Perjanjian Internasional dan Millie Lukito Ketua KADIN Komite Bilateral Indonesia-Kanada.

Mereka bertemu langsung para komunitas bisnis dan pimpinan perusahaan Kanada guna membahas lebih jauh potensi kolaborasi masa depan antara Indonesia dan Kanada. Pertemuan ini dipimpin dan difasilitasi langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada  Daniel Tumpal Simanjuntak.

Dalam pernyataannya, Shinta Kamdani, selaku Ketua Penyelenggara B20 Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum (WKU) KADIN Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri mengungkapkan, pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan pengurus KADIN Indonesia ke Amerika Serikat dan Kanada, untuk lebih meningkatkan peluang investasi serta memperkuat hubungan bilateral perdagangan yang telah terjalin baik selama ini. 

"Sebagai forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global, B20 Indonesia akan merumuskan rekomendasi kebijakan global pada aspek transisi energi dan keuangan berkelanjutan. Kami juga berupaya mendorong negara maju dan berkembang untuk berbagi teknologi secara kolaboratif dan mengembangkan infrastruktur berkelanjutan guna memastikan kecepatan transisi net-zero emission yang merata di seluruh dunia,” jelas Shinta W. Kamdani yang juga CEO Sintesa Grup.

Pada kesempatan itu pula, Millie Lukito selaku Ketua KADIN Komite Bilateral Indonesia – Kanada menjelaskan, “Kanada telah berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Beberapa jalan raya kita bisa dibuat karena investasi mereka. Jadi, KADIN Indonesia mengunjungi komunitas bisnis di Kanada merupakan wujud apresiasi sekaligus untuk menunjukkan betapa pentingnya keberadaan  mereka bagi Indonesia”

Selaras dengan isu-isu prioritas yang diangkat pada tahun ini, forum B20 fokus membahas bagaimana Indonesia dan Kanada dapat berkolaborasi bersama dalam tiga sektor strategis: Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi.

Di bidang kesehatan global, Kanada memiliki program pendidikan unggulan yang menduduki peringkat 5 dunia untuk perawat atau tenaga kesehatan.

Hal ini dapat membantu Indonesia dalam membangun sistem perawatan kesehatan yang lebih baik dengan mengirimkan perawat ke Kanada untuk dilatih, usai mereka menyelesaikan pelatihan dapat kembali ke Indonesia membawa pengetahuan dan keterampilan.

Ini akan menjadi kesempatan luar biasa bagi Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat luas.

Sementara itu, dengan agenda transformasi digital, Kanada memiliki departemen penelitian terbaik untuk kecerdasan buatan di University of Toronto, yang baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Uber salah satu layanan transportasi online di Amerika Serikat untuk membuat mobil tanpa pengemudi.

Halaman:

Komentar

Terpopuler