Sebaran Semakin Meluas, Penyakit Mulut dan Kuku Harus Ditetapkan Pandemi

- Kamis, 09 Juni 2022 | 21:20 WIB
Sebaran Semakin Meluas, Penyakit Mulut dan Kuku Harus Ditetapkan Pandemi

Di sisi lain, langkah- angkah untuk membantu para peternak juga dijamin oleh Pemerintah melalui penyemprotan kandang secara masal. “Dengan demikian, Pemerintah telah membantu mengurangi kerugian peternak yang lebh parah,” tegasnya.

Jika persoalan penanganan PMK ini terkendala anggaran, Muzani mengatakan, Fraksi Partai Gerindra mengusulkan agar dilakukan refocusing anggaran, karena penanganan masalah PMK ini perlu dilakukan dalam jangka pendek dan cepat.

jika dilihat dari luas penyebaran dan banyaknya hewan ternak yang terjangkit, harusnya sudah masuk dalam kategori darurat. Itulah sebabnya, Fraksi Gerindra mengharapkan Pemerintah dapat bertindak cepat atas persoalan ini.

“Karena penyakit PMK ini sifatnya sudah menjadi pandemi. Kami juga mendorong agar dilakukan refocusing anggaran apabila terkendala dalam hal dana darurat. Langkah keberpihakan kepada para peternak ini harus segera dilakukankarena para peternak sapi sedang terpuruk karena wabah PMK tersebut,” lanjut Wakil Ketua MPR RI ini.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan penanganan berupa lock down terhadap sapi- sapi yang rentan terjangkit PMK. Namun lock down saja dinilai tidak cukup karena wabah PMK semakin meluas.

Sementara berdasarkan data Kementerian Pertanian menunjukkan sebanyak 7.732 ekor sapi terkonfirmasi positif PMK. Kemudian suspek sebanyak 56.588 ekor sapi yang diduga terkonfirmasi positif PMK.

Dari jumlah sapi yang terkonfirmasi positif itu, sebanyak 341 ekor mati dan 405 ekor sapi dilakukan pemotongan bersyarat. “Sementara hewan ternak yang sudah ditangani dan dinyatakan sembuh mencapai sebanyak 20.639 ekor,” tandasnya.

Sumber: repjogja.republika.co.id

Halaman:

Komentar