Nilai Program Subsidi BBM dan IKN Kurang Manfaat, INDEF: Kita Less Money, Tapi Masih Maksa Program!

- Rabu, 13 Juli 2022 | 22:10 WIB
Nilai Program Subsidi BBM dan IKN Kurang Manfaat, INDEF: Kita Less Money, Tapi Masih Maksa Program!

Polhukam.id - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya menilai subsidi bahan bakar minyak dan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara sebagai white elephant atau program yang kurang bermanfaat di tengah penurunan pendapatan pajak akibat pandemi COVID-19.

“Kita punya less money dan fiskal space-nya reduce, tapi masih memaksa program yang white elephant, low priority diantaranya subsidi BBM dan IKN,” ujarnya dalam diskusi publik yang diselenggarakan Indef secara hybrid di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (13/7/2022).

Jika ingin serius mengurangi kesenjangan kemiskinan, lanjutnya, seharusnya pemerintah mengutamakan program-program yang berdampak langsung kepada golongan masyarakat menengah ke bawah.

“Temuan UNESCAP bahwa alokasi kredit dan program finance itu harus banyak untuk masyarakat menengah ke bawah sehingga mengurangi kesenjangan dan meningkatkan inklusi keuangan,” katanya.

Berly menuturkan selama pandemi COVID-19 pendapatan pajak cenderung menurun dan kini sudah berada pada level rendah di bawah 10 persen dan mirip dengan kondisi pada saat krisis moneter tahun 1998. 

Hal tersebut menjadi permasalahan karena pendapatan negara berkurang sedangkan kebutuhan terhadap kesehatan dan pemulihan ekonomi masih tinggi.

Menurutnya, subsidi BBM kurang tepat sasaran karena dinikmati oleh kalangan menengah ke atas seperti digunakan untuk berlibur. 

Ia menganggap ada kecanduan terhadap BBM murah yang seharusnya saat ini beralih ke transisi energi hijau. 

Tercatat pemerintah menggelontorkan dana Rp350 triliun untuk mencegah harga Pertalite dan listrik naik.

Halaman:

Komentar

Terpopuler