Nilai Program Subsidi BBM dan IKN Kurang Manfaat, INDEF: Kita Less Money, Tapi Masih Maksa Program!

- Rabu, 13 Juli 2022 | 22:10 WIB
Nilai Program Subsidi BBM dan IKN Kurang Manfaat, INDEF: Kita Less Money, Tapi Masih Maksa Program!

“Subsidi ini menghabiskan dana yang cukup besar, bahkan Sri Mulyani juga mengatakan subsidi ini semakin banyak makin banyak jalan-jalannya yang kelas menengah atas. Ini disebut sebagai kecanduan lama terhadap BBM murah,” jelasnya.

Kemudian mengenai pembangunan IKN yang membutuhkan dan Rp446 triliun dengan 20 persen pembiayaan berasal dari APBN dinilainya tidak tepat apalagi di tengah krisis global saat ini serta dampaknya yang relatif rendah terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Investor juga banyak yang mundur, sehingga janji 20 persen penggunaan APBN ini perlu di-update lagi,” kata dia.

Lebih lanjut ia meminta pemerintah memperbaiki penyaluran bantuan sosial yang belum akurat. 

INDEF menemukan sebanyak 20 persen kabupaten/kota atau hampir 100 kabupaten/kota tidak melakukan pembaruan data kependudukan selama pandemi sehingga bansos yang diberikan tidak tepat sasaran.

“Termasuk temuan dari BPK ada Rp6,93 triliun bansos yang tidak tepat saran dan ada 21 juta data ganda,” tuturnya.

Oleh karena itu, Indef menyarankan pemerintah untuk meningkatkan tingkat akurasi pemberian bantuan sosial dan perlu mengalihkan anggaran untuk jaring pengaman sosial.

“Stimulus Indonesia selama pandemi lebih rendah dibandingkan rata-rata negara di kawasan Asia Timur dan juga pendistribusian yang kurang akurat,” kata Berly.

Sumber: ERA

Halaman:

Komentar

Terpopuler