Polhukam.id - Ekonom Rizal Ramli menyebut bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah ditolak oleh Menteri Perhubungan sebelumnya.
Akan tetapi penolakan dan keberatan itu tak jadi kendala bagi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan proyek mercusuar tersebut.
"Ya betul kita waktu itu menolak. Cukup perbaiki rel, jembatan KA Jkt-Bandung bisa dicapai kecepatan 150 km dengan biaya 1/3 dari KA Cepat, yg harus berhenti di 3 stasion sehingga kecepatannya juga hanya sekitar 150km," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Jumat (15/7/2022).
Mantan Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menyebut bahwa protek ini tetap berjalan hanya untuk kepentingan China.
"Tapi demi kepentingan RRC, keberatan Mentri2 diabaikan," ucap dia.
Ya betul kita waktu itu menolak. Cukup perbaiki rel, jembatan KA Jkt-Bandung bisa dicapai kecepatan 150 km dengan biaya 1/3 dari KA Cepat, yg harus berhenti di 3 stasion sehingga kecepatannya juga hanya sekitar 150km. Tapi demi kepentingan RRC, keberatan Mentri2 diabaikan. https://t.co/24HFmrzthx
Diketahui bahwa proyek Kereta Jakarta-Bandung kembali jadi sorotan publik.
Artikel Terkait
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Robohkan Mimpi Jokowi dan Prabowo, IMF Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 5,1 Persen
Anggaran Upacara HUT RI Bengkak, Jokowi Anggap Wajar
BREAKING NEWS: Harga BBM Pertamax Naik Jadi Rp 13.700 per Liter