BREAKING NEWS! Rismon Sianipar Laporkan Jokowi ke Polda DIY, Soal Apa Lagi?

- Selasa, 15 Juli 2025 | 17:20 WIB
BREAKING NEWS! Rismon Sianipar Laporkan Jokowi ke Polda DIY, Soal Apa Lagi?




POLHUKAM.ID - Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar melaporkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan mantan dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Kasmudjo terkait dugaan penyebaran berita bohong


Laporan dilayangkan ke Mapolda Metro Jaya pada Selasa (15/7/2025)


"Hari Selasa 15 Juli 2025, saya Rismon Sianipar bersama TIPU UGM melaporkan dugaan penyebaran berita bohong Jokowi dan Kasmudjo tahun 2017 saat Dies Natalis UGM terkait dosen pembimbing skripsi dan akademik," ungkap Rismon Sianipar dalam video yang dibagikan.


Rismon menyebut, Jokowi dan Kasmudjo pernah terlibat dalam sebuah dialog saat Jokowi berkunjung ke UGM pada 2017 lalu


Saat itu, Jokowi beberapa kali menegaskan bahwa Kasmudjo adalah 'pembimbingnya' yang galak.


Jokowi juga menyebut bahwa saat dibimbing Kasmudjo, dia harus bolak-balik memperbaiki skripsinya


Namun, belum lama ini Kasmudjo sendiri membantah bahwa dirinya adalah pembimbing skripsi Jokowi


Dia juga membantah sebagai pembimbing akademik Jokowi


Berkaca dari hal itu, Rismon menganggap bahwa Jokowi diduga telah melakukan kebohongan publik


"Bahwa di tahun 2017 Pak Jokowi dan pak Kasmudjo di situ berdialaog, ada bimbingan skripsi bolak-balik dan galak segala macam dan publik menyimpulkan bahwa Pak Kasmudjo adalah pembimbing skripsinya, tapi dibantah langsung tahun 2025 oleh Pak Kasmudjo sendiri," terang Rismon


Laporan ini sekaligus untuk menguji pihak kepolisian agar menerapkan prinsip persamaan hukum bagi semua warga negara


"Asas persamaan di depan hukum, maka kami mendesak supaya Polda DIY memproses ini dan memanggil orang-orang yang diduga melakukan kebohongan tersebut. Jadi, tidak ada istilahnya mantan pengusaha, rakyat sipil, itu sama di depan hukum," katanya.


Laporan ini, kata Rismon, juga untuk menguji kepatuhan hukum Jokowi yang telah melaporkanya ke Mapolda Metro Jaya beberapa waktu lalu


"Kami dilaporkan oleh Pak jokowi di Polda Metro Jaya, kita datang, kita patuh hukum. Nah, sekarang kita uji apakah pak Jokowi patuh hukum nggak ketika dipanggil Polda DIY," ungkap Rismon.


[VIDEO]




Bukan Pembimbing Skripsi


Ir. Kasmudjo, M.S., sempat disangka sebagai Dosen Pembimbing Skripsi Presiden Joko Widodo.


Namun melansir dari laman ugm.ac.id, dia mengklarifikasi jika dirinya adalah dosen pembimbing akademik Jokowi.


Namun, terbaru, dia kembali membantah bahwa dia adalah pembimbing akademik Jokowi lantaran saat itu dia masih berstatus asisten dosen.


Kasmudjo juga sempat berbagi pengalamannya membimbing Jokowi pada kurun waktu kuliah, yakni tahun 1980-1985. 


Dia menilai Jokowi adalah sosok disiplin dan teliti, sikap yang sama dimiliki mahasiswa seangkatannya kala itu.


Kasmudjo juga mengenang saat Jokowi harus pergi-pulang dari Solo-Yogyakarta untuk membantu usaha mebel keluarganya.


“Saya ingat ia dulu sering nglaju Solo-Jogja pas longgar, hanya untuk membantu usaha mebel keluarganya. Saya beberapa kali juga kerap dimintai bantuan ketika ia mengalami kesulitan.


“Sosok Jokowi yang saya kenal dulu ya seperti itu. Walau memang seperti yang dibilangnya di media-media bahwa saya dulu galak,” cerita Kasmudjo pada Oktober 2019.


Kasmudjo mengaku saat Jokowi menjadi pejabat, baik walikota, gubernur, maupun presiden, mereka pernah beberapa kali bertemu.


“Kebanyakan dari pertemuan-pertemuan tersebut biasanya saya diundang. Seperti pernah ketika datang ke UGM, ia meminta untuk ditemani saya. Selain itu, dua kali saya ingat menghadiri pernikahan anaknya,” ungkapnya.


Kasmudjo dimata Jokowi


Sosok Kasmudjo pertama kali muncul saat Jokowi melakukan kunjungan ke UGM pada 2017 silam.


Mengawali sambutannya di hadapan para alumni, jajaran dekanat, dan mahasiswa, Jokowi yang saat itu masih menjadi presiden memanggil Ir. Kasmudjo, MS. untuk mendampinginya di panggung.


Kasmudjo adalah Dosen Pembimbing Akademik orang nomor satu di Indonesia itu sewaktu masih kuliah.


“Beliau (Kasmudjo_red) waktu dulu membimbing saya, seingat saya galak sekali. Tapi sekarang saya melihat beliau sangat bijaksana sekali,” kata Presiden disusul tawa para hadirin, Selasa (19/12/2017).


Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menghaturkan terima kasih kepada Kasmudjo, karena berkat bimbingannya, dirinya dapat menyelesaikan skripsi di Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan.


“Meskipun saya lupa juga bolak-baliknya berapa kali. Karena begitu maju, dibentak, balik, begitu maju, dibentak, kok galak sekali. Tapi sekarang alhamdulillah, ini semua atas bimbingan Pak Kasmudjo,” kelakar Presiden.


Sementara itu, menurut Kasmudjo, Menurut Kasmudjo, Jokowi masih seperti dulu; jujur, sederhana, dan disiplin.


 Jokowi termasuk mahasiswa yang disiplin. Ia pun menyelesaikan skripsi hanya dalam waktu 6 bulan.


“Dia bicara seperlunya, dan suka naik gunung, aktif di mahasiswa pencinta alam Silvagama,” ungkapnya.


Kasmudjo resmi menerima SK pensiun pada 5 April 2014.


Di bulan November lalu, dirinya tepat berusia ke-68. Namun semangat membaca dan menulisnya tetap membara.


Pengakuan Jujur Kasmudjo


Seiring dengan bergulirnya polemik keaslian ijazah, Jokowi menemui Ir. Kasmudjo di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Joko Widodo berkunjung ke rumah Ir. Kasmudjo pada Selasa (13/05/2025). 


Di dalam pertemuan tersebut, diungkapkan Kasmudjo, Joko Widodo tidak membahas terkait dengan ijazah.


Dia pun menegaskan, dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi dan tidak pernah melihat skripsi Jokowi.


Ir. Kasmudjo mengatakan pertemuan dengan Joko Widodo di rumahnya tersebut berlangsung sekitar 45 menit.


Selama pertemuan tersebut, Joko Widodo tidak membahas mengenai ijazah saat berkuliah di UGM.


"Nggak ada (obrolan soal ijazah), nggak sama sekali," ujar Ir. Kasmudjo.


Ir. Kasmudjo menyampaikan tidak mengetahui terkait dengan ijazah Joko Widodo.


Sehingga dirinya tidak dapat bercerita soal ijazah Jokowi.


Selain itu, Ir. Kasmudjo menuturkan bukan pembimbing skripsi Joko Widodo.


Dia menyebut, pembimbing skripsi Joko Widodo adalah Prof Sumitro.


"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," ungkapnya.


Ir. Kasmudjo mengungkapkan belum pernah melihat ijazah Joko Widodo.


"Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitanya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya.


Ir. Kasmudjo mengatakan Joko Widodo masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980.


Joko Widodo kemudian lulus pada tahun 1985.


"Begini, Dia kan tahun 80 masuk, lulus 85. Saya sampai 83 itu masih IIIB. Dia mau lulus, (saya) IIIC. Itu kalau urusan dosen mengajar, hanya boleh jadi asisten atau pembantu dosen. Jadi kalau disuruh mengajar, tidak boleh sendirian," ungkapnya.


Selama menjadi asisten dosen tersebut Kasmudjo mendampingi beberapa dosen.


Sebab tujuan sebagai asisten tersebut dalam rangka untuk latihan.


Kasmudjo menyampaikan, selama Joko Widodo berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM tersebut, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.


"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," tuturnya.


Dikatakan Kasmudjo, saat mengajar di UGM, dirinya sudah menjadi golongan IIID atau IVA.


"Itu mungkin karena saya sebagai ketua lab yaitu yang berkaitan dengan non kayu dan mabel, saya mengajar di situ. Non kayu itu artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu sama mabel," tuturnya.


Pada tahun 2014, Ir. Kasmudjo resmi memasuki masa purna tugas di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM.


Sumber: Tribun

Komentar