Gresik - Kasus pencabulan santriwati menghebohkan warga Gresik, khususnya Pulau Bawean.
Apalagi setelah terungkap fakta jika pelaku pencabulan santriwati itu ialah NS (49) yang tak lain adalah pengasuh pondok pesantren (ponpes) tempat santriwati belajar.
Kasus pencabulan yang dilakukan pengasuh ponpes terhadap santriwati itu kian ramai lantaran korbannya tidak satu orang.
Tak hanya itu, adanya dugaan ancaman hingga intimidasi juga menyeruak saat kasus pencabulan santriwati ini hendak dibongkar.
Berikut 8 fakta pencabulan santriwati yang dilakukan pengasuh Ponpes di Bawean dirangkum polhukam.id :
1. Pelaku Pencabulan Santriwati Merupakan Kiai yang Dihormati
Selain sebagai pegasuh ponpes Tahfidh Hidayatul Qu'ran As-Syafi'i, warga Bawean mengenal NS sebagai salah satu Kiai yang cukup di hormati.
Status NS sebagai kiai yang dihormati itu dibenarkan oleh salah seorang warga Bawean, berinisil UD.
"Beliau dikenal sebagai salah satu kiai besar di Bawean," kata UD.
Bahkan sejumlah warga awalnya tak percaya jika NS menjadi pelaku pencabulan santriwati sebelum akhirnya ditangkap polisi.
2. Kasus Pencabulan Santriwati Diwarnai Ancaman dan Intimidasi
Sebenarnya, kedok pengasuh ponpes NS sebagai pelaku pencabulan santriwati hendak dibongkar lama.
Namun kasus pencabulan santriwati itu mencoba ditutupi oleh pihak ponpes.
Sejumlah utusan ponpes mendatangi rumah santriwati yang menjadi korban pencabulan NS berupaya menempuh jalur damai.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Silfester cuma Gede Badan tapi Takut Masuk Penjara
Tak Kunjung Dieksekusi, Silfester Matutina Ajukan PK di Kasus Fitnah JK
KPK Buka Peluang Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji yang Telan Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Abraham Samad Bakal Diperiksa Polisi Besok Lusa di Kasus Ijazah Jokowi