Sebagaimana diketahui, kasus tersebut menjerat Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, Max Ruland Boseke (MRB) selaku mantan Sekretaris Utama (Sestama) Basarnas RI 2009-2014.
"Apakah ada kemungkinan dan juga fasilitas, uang, dan lain-lain mengalir ke partai seperti itu kan. Tentunya kami di dalam melakukan pemeriksaan," ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Asep menjelaskan, teknik mendalami aliran dana kasus korupsi yaitu "follow the money". Nantinya, sejumlah pihak termasuk kader partai bersangkutan bakal dikonfirmasi apabila diduga menerima uang hasil korupsi.
"Jadi uang-uang hasil tindak pidana yang kami kira atau kami duga hasil dari tindak pidana, ke mana saja uang itu mengalir itu akan kita cari kita telusuri. Dan pihak mana saja yang menerima, tentu juga akan kita konfirmasi," jelas Asep.
Namun, kata Asep, sejauh ini dalam proses penyidikan kasus korupsi pengadaan truk Basarnas pihaknya belum menemukan aliran dana ke partai yang didirikan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Sejauh ini tentunya kami belum menemukan, tentunya kalaupun nanti kami menemukan, siapa pun akan kita minta keterangan kita periksa," tuturnya.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya