Kodam Sriwijaya Ungkap Dugaan Setoran ke Polisi di Gerebek Sabung Ayam, Respons Kapolri: Tunggu Tim Bekerja

- Jumat, 21 Maret 2025 | 16:20 WIB
Kodam Sriwijaya Ungkap Dugaan Setoran ke Polisi di Gerebek Sabung Ayam, Respons Kapolri: Tunggu Tim Bekerja

Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan bahwa ia mengikuti perkembangan isu tersebut melalui berbagai unggahan di media sosial.


Menurut Eko, informasi dari kedua anggota TNI menunjukkan bahwa almarhum Lusiyanto dan Peltu Lubis memiliki hubungan baik dan sering berinteraksi.


Mereka juga menyadari adanya kegiatan judi sabung ayam di daerah tersebut.


"Kegiatan ini sangat menarik, dan informasi tentang judi sabung ayam pasti sampai ke polsek. Tidak mungkin tidak ada keuntungan yang didapat," ungkap Eko di Markas Kodam II/Sriwijaya, Palembang, Rabu (19/3/2025) malam.


Apa Penyebab Terjadinya Konflik soal Sabung Ayam?


Eko juga menambahkan bahwa komunikasi yang buruk antara pejabat Polsek dan Pos Ramil Negara Batin diduga menjadi penyebab terjadinya gejolak, yang berujung pada insiden penembakan.


"Informasi ini menjadi bagian dari penyelidikan yang sedang dilakukan, dan kami menunggu hasilnya," jelas Eko.


Akan tetapi, mengenai dugaan keterlibatan polisi dalam meminta jatah setoran, Eko tidak memberikan kepastian.


"Tidak ada judi sabung ayam yang tidak ada taruhannya. Judulnya saja judi, jadi otomatis ada keuntungan. Secara logika, kemungkinan ada kesepakatan antara kedua pihak," tuturnya.


Apa yang Dikatakan Intelijen Militer?


Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Yogi Muhamanto, juga menegaskan bahwa hubungan antara Kapolsek Negara Batin, Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, dan Peltu Lubis terjalin baik.


Keduanya menyadari adanya judi sabung ayam di wilayah mereka.


"Ketika Peltu Lubis meminta izin untuk menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto mengizinkan dengan catatan harus aman, yang dimaksud adalah adanya setoran uang. Jadi, memang ada transaksi keuangan yang terjadi," ungkap Yogi.


Yogi menambahkan bahwa komunikasi yang tidak berjalan baik antara Peltu Lubis dan Lusiyanto menjelang insiden penembakan kemungkinan menjadi pemicu terjadinya peristiwa tragis itu.


Sumber: Kompas

Halaman:

Komentar

Terpopuler