Mereka yang ditahan berasal dari tujuh distrik. Yaitu terdiri dari 68 orang di Prayagraj, 50 di Hathras, 48 di Saharanpur, 28 di Ambedkarnagar, 25 di Moradabad, dan 8 di Firozabad.
Penangkapan dilakukan menyusul kericuhan saat demo di Uttar Pradesh, Jumat (10/6/2022). Inspektur senior polisi Saharanpur Akash Tomar mengungkapkan, pihak berwenang telah menahan mereka atas nama hukum Undang-Undang Keamanan Nasional.
Polisi di India juga telah menangkap seorang pemuda di Kashmir, setelah mengunggah sebuah video yang mengancam akan memenggal anggota BJP yang menghina nabi. Video tersebut telah dihapus pihak berwenang.
Selain itu, pejabat di negara bagian Uttar Pradesh, India, Minggu, 12 Juni 2022, menyampaikan, pihak berwenang telah menghancurkan rumah beberapa tokoh Muslim yang diduga terlibat unjuk rasa setelah anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, Nupur Sharma melontarkan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.
Melansir BBC, rumah yang dirobohkan pada Minggu termasuk milik tokoh Muslim yang juga politikus bernama Javed Ahmed. Putrinya, Afreen Fatima merupakan aktivis yang memperjuangkan hak-hak Muslim.
Bangunan lainnya yang dihancurkan milik dua orang yang dituduh melalukan pelemparan batu dalam protes yang dilakukan setelah shalat Jumat. Namun polisi beralasan, rumah itu dirobohkan karena dibangun secara ilegal. Akan tetapi, alasan polisi dibantah para pemilik rumah.
Dilansir India Times, aksi Polisi India ini juga memicu protes mantan Hakim Agung Govind Mathur kota Allahabad.
"Aksi pembongkaran ini benar-benar gila. Bahkan jika mereka berasumsi bahwa pembangunan itu ilegal, yang merupakan cara hidup jutaan orang India, kalian tidak boleh menghancurkan sebuah rumah pada hari Minggu ketika penghuninya ditahan," cetus Govind.
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk