Tujuannya adalah untuk membiayai infrastruktur di negara-negara berkembang dan melawan proyek Sabuk dan Jalan China bernilai triliunan dolar.
Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya meluncurkan kembali 'Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global' dengan nama yang baru pada Minggu (26/6).
Proyek tersebut diluncurkan dalam pertemuan tahunan G7 yang diadakan tahun ini di Schloss Elmau, Jerman selatan.
"Negara-negara berkembang kerap kekurangan infrastruktur penting untuk membantu mengatasi guncangan global, seperti pandemi, sehingga dampak yang mereka rasakan lebih akut dan lebih sulit pulih. Itu bukan hanya masalah kemanusiaan, melainkan juga masalah ekonomi dan keamanan bagi kita semua," ungkap Biden.
AS akan menggelontorkan USD 200 miliar dalam bentuk hibah, dana federal, dan investasi swasta selama 5 tahun. Tujuannya untuk mendukung proyek-proyek di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membantu mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.
"Saya ingin memperjelas, ini bukan bantuan ataupun amal. Ini investasi yang akan memberikan hasil bagi semua orang. Negara-negara dapat melihat manfaat nyata dari bermitra dengan demokrasi," klaimnya.
Menurut Biden, ratusan miliar dolar tambahan dapat berasal dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara, dan lainnya.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak