Mengulik Alasan Erdogan Restui Finlandia dan Swedia Masuk NATO

- Kamis, 30 Juni 2022 | 17:10 WIB
Mengulik Alasan Erdogan Restui Finlandia dan Swedia Masuk NATO

Stoltenberg mengungkap syarat kesepakatan sehingga membuat Turki melunak. Yakni permintaan ekstradisi Turki dan mengubah undang-undang Swedia dan Finlandia untuk memperkuat pendekatan terhadap kelompok yang dianggap Ankara sebagai ancaman. Kedua negara Nordik itu juga akan mencabut pembatasan penjualan senjata ke Turki.

Turki telah menyuarakan keprihatinan serius bahwa Swedia telah menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984. Stockholm telah membantah tuduhan itu.  Swedia dan Finlandia disebut menunjukkan solidaritas dengan Turki dalam perang melawan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Dengan keputusan Turki, Stoltenberg mengatakan, 30 pemimpin NATO akan mengundang Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dan mereka akan menjadi undangan resmi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga memuji kesepakatan Turki untuk membatalkan keberatannya terhadap keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO.

"Berita fantastis saat kita memulai KTT NATO. Keanggotaan Swedia dan Finlandia akan membuat aliansi brilian kita lebih kuat dan lebih aman," tulis Johnson di Twitter, Selasa (28/6).

Seperti diketahui, alasan utama Turki menjegal keanggotaan Finlandia dan Swedia adalah kedua negara itu dianggap melindungi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), organisasi yang dimasukkan Turki ke dalam daftar teroris,

Turki mendesak kedua negara untuk mengubah UU di bidang kontra-terorisme dan industri pertahanan. Finlandia dan Swedia pada 18 Mei lalu resmi mendaftar sebagai anggota NATO, mengakhiri sikap netral yang dipertahankan selama puluhan tahun. Keputusan kedua negara itu tak lepas dari invasi Rusia ke Ukraina.

Sumber: rm.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler