Direktur Intelijen Nasional Avril Haines menilai Rusia membuat kemajuan lambat sehingga perang bisa berlangsung lama.
"Kami melihat adanya diskoneksi antara tujuan militer jangka pendek Putin dalam masalah ini dan kapasitas militernya, semacam ketidaksesuaian antara ambisinya dan apa yang bisa dicapai oleh militernya," terang Haines dalam konferensi Departemen Perdagangan AS.
Dilansir dari BBC, Moskow beralih fokus untuk merebut wilayah Donbas Ukraina pada bulan Maret setelah gagal merebut Kyiv dan kota lainnya.
Meski begitu, Putin masih memegang tujuan yang sama di awal konflik, yaitu untuk merebut sebagian besar wilayah Ukraina. Namun, Rusia mustahil mencapai tujuan tersebut dalam waktu dekat.
Sejak gagal mencapai tujuan awalnya untuk merebut Kyiv, Rusia berfokus merebut wilayah Donbas timur, kawasan industri besar yang diklaim Putin bahwa Ukraina telah melakukan genosida terhadap warga berbahasa Rusia.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak