Rusia melakukan pemantauan sepanjang waktu untuk mendeteksi ledakan nuklir.
"Sejak 1 Juli 2022, untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara kita, Pusat Pemantauan Geofisika mulai melaksanakan tugas sepanjang waktu," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan
Pusat Pemantauan Geofisika dibuka pada 1 Juni. Lembaga ini bertugas mengidentifikasi sumber "gangguan geofisika" buatan manusia serta ledakan nuklir.
Hubungan antara Moskow dan Barat menjadi semakin tegang, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Politisi Rusia dan Amerika Serikat secara terbuka berbicara tentang risiko perang nuklir.
Pada Februari, Presiden Vladimir Putin mengatakan, dia menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi. Karena langkah agresif oleh para pemimpin NATO dan sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Prinsip-prinsip penyebaran militer resmi Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya.
Senjata ini digunakan untuk melawan atau jika negara menghadapi ancaman eksistensial.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London